Sabtu, 31 Januari 2015

JCI 5th. Edition : Accreditation Participation Requirements (APR) / Persyaratan Partisipasi Akreditasi (PPA)

Bab ini merupakan hal yang baru, karena tidak ada pada edisi keempat (di Indonesia lebih dikenal dengan nama Standar Akreditasi RS 2012). Bab ini terdiri dari persyaratan khusus untuk berpartisipasi dalam proses akreditasi Joint Commission International, dan untuk mempertahankan status terakreditasi. Bagi rumah sakit yang mengajukan akreditasi JCI untuk pertama kali, kesesuaian dengan banyak ketentuan APR dinilai selama survei awal. Bagi rumah sakit yang sudah terakreditasi, kesesuaian dengan APR dinilai sepanjang siklus akreditasi, melalui survey di lokasi, Rencana Peningkatan Strategis/Strategic Improvement Plan (RPS/SIP), dan update secara berkala terhadap data dan informasi rumah sakit yang spesifik.

Selasa, 06 Januari 2015

5S Di Ruang Kerja, 15 Menit Setiap Hari

5S adalah aktifitas mendasar yang harus dilakukan sebagai langkah awal menuju penerapan lean management. Tanpa 5S, lean management akan seperti bangunan yang kehilangan pondasinya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap aktifitas 5S ini harus kita kuasai, agar dapat kita laksanakan dengan baik.

Pada tulisan ini saya akan membahas tentang penerapan 5S di ruang kerja, sebagai langkah awal menuju penerapan 5S di seluruh lingkungan kerja.  Cara penerapannya pun mudah, kita hanya perlu mengalokasikan 15 menit setiap hari, sehingga tidak menyita waktu. Diharapkan, dengan diterapkannya 5S di ruang kerja ini, dapat menjadi langkah awal untuk mendorong terlaksananya penerapan 5S di area yang lebih luas di lingkungan kerja kita masing-masing.  Berikut ini adalah video slidenya.


Anda pun dapat melihat video slide tersebut disini.

Kamis, 01 Januari 2015

Bagaimana Otak Belajar?

Belajar adalah aktifitas terpenting dalam hidup.  Semua hal di alam semesta ini dalam keadaan belajar, agar dapat melanjutkan kehidupan.  Sistim alam semesta berikut seluruh pendukungnya masih ada karena terus belajar. Dengan belajar, mereka akan terus dapat melakukan perbaikan. Tanpa belajar, kehidupan ini akan hancur dan musnah.

Contoh:
Ketika tubuh seseorang diserang oleh suatu virus patogen, ia akan melakukan respon. Jika virus itu sudah pernah menyerang sebelumnya, maka tubuh akan merespon dalam bentuk pengeluaran antibodi spesifik sebagai hasil belajar dari serangan virus yang sama sebelumnya. Dengan adanya antibodi itu, serangan virus menjadi tidak ada artinya, karena tubuh sudah kebal / imun terhadap virus tersebut. Namun, virus pun belajar dari pengalaman sebelumnya.  Ketika tubuh manusia sudah memiliki antibodi terhadapnya, ia akan melakukan mutasi dan memiliki sifat-sifat baru yang belum dikenal oleh tubuh manusia.  Sehingga, ketika ia menyerang manusia, manusia tidak lagi kebal, dan jatuh sakit.  Tetapi, kemudian tubuh manusia belajar lagi untuk mengenali virus tersebut dan membuat antibodinya.  Begitu seterusnya.