Sebuah rumah sakit swasta terkemuka di Jakarta baru
saja membuka layanan poliklinik eksekutif untuk melayani pasien-pasien VVIP.
Poliklinik tersebut dirancang khusus agar pasien-pasien VVIP mereka merasa
nyaman dan mendapatkan suasana eksklusif.
Namun, baru saja dibuka, sudah muncul keluhan dari pasien-pasien. Poliklinik tersebut terkesan kurang terjaga
kebersihannya. Tempat sampah penuh
dengan sampah yang belum dibersihkan, toilet kotor, dan lantai terlihat tidak
berkilau. Pihak manajemen rumah sakit segera
memanggil pengelola cleaning service.
Pihak pengelola cleaning service memberi solusi berupa penambahan
petugas agar kebersihan di poliklinik itu dapat lebih terjaga. Pihak manajemen rumah sakit tidak puas dengan
solusi itu, karena jumlah tenaga cleaning service sudah banyak dan rumah sakit
sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar setiap bulannya.
Kondisi Rumah Sakit :
1.
|
Bangunan rumah sakit tersebut cukup besar, terdiri
dari 4 blok, yaitu blok A, B, C, dan D; dan terdiri dari lima lantai. Lantai
1 sampai 4 adalah area pelayanan, sementara lantai 5 adalah area manajemen.
Ditambah dengan halaman parkir yang cukup luas dan satu basement untuk tempat
parkir.
|
||||||||||
2.
|
Petugas cleaning service dibagi menjadi 3
shift. Shift pagi, sore, dan malam.
|
||||||||||
3.
|
Karena terdiri dari 4 blok dan 5 lantai, maka
pembagian petugas cleaning service nya adalah sebagai berikut: setiap petugas
mengelola 2 blok. Blok A dan B satu
petugas; blok C dan D satu petugas.
Karena ada 5 lantai dan 2 area parkir, maka pada shift pagi ada 10 orang, shift sore ada 10 orang. Pada shift
malam ditugaskan 3 orang untuk standby.
|
||||||||||
4.
|
Ketika poliklinik eksekutif dibuka, pihak manajemen
rumah sakit tidak bersedia menambah petugas cleaning service dengan alasan
letak poliklinik eksekutif ada di blok D.
Sehingga seharusnya dapat ditangani oleh cleaning service yang bertugas
di blok D.
|
||||||||||
5.
|
Pihak pengelola cleaning service keberatan dengan pendapat pihak manajemen, dengan argumen bahwa poliklinik eksekutif adalah
perluasan dari blok D, sehingga seharusnya ada penambahan petugas cleaning
service. Pihak cleaning service telah mengajukan penambahan 2 petugas, tetapi ditolak oleh manajemen rumah sakit.
|
||||||||||
6.
|
Dengan berjalannya waktu dan poliklinik eksekutif
makin ramai dikunjungi, keluhan tentang kebersihan makin lama makin sering
muncul.
|
||||||||||
Penyelesaian Masalah :
Efisiensi yang terjadi : Rp. 3.355.750,- X 2 = Rp.
6.711.500,- per bulan.
(UMP DKI Jakarta tahun 2017 adalah Rp. 3.355.750,- per
bulan)
|
masukan yang menarik dok, mengingat masalah kebersihan selalu menjadi hal yang dilihat oleh pasien setelah pelayanan. terima kasih atas tulisannya..
BalasHapus