Referensi utama manajemen risiko adalah standar Australia dan New Zealand AS/NZS 4360:2004 yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO dengan standar ISO 31000:2009. ISO pun menerbitkan standar pendukungnya, yaitu ISO Guide 73:2009 dan ISO/IEC 31010:2009. Dan sudah barang tentu, seluruh aktifitas manajemen risiko di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut.
Risiko adalah:
- Peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada pencapaian tujuan (AS/NZS 4360:2004).
- Efek dari ketidakpastian tujuan (ISO 31000:2009).
- Budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang sambil mengelola efek yang tidak diharapkan. (AS/NZS 4360:2004)
- Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko. (ISO 31000:2009)
Untuk selanjutnya, tulisan ini hanya akan menjelaskan proses identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko. Menetapkan konteks (establishing the context) tidak dijelaskan karena konteksnya sudah jelas, yaitu rumah sakit dengan segala aktifitas yang melingkupinya. Komunikasi dan konsultasi juga tidak dijelaskan karena sudah merupakan aktifitas umum di organisasi manapun. Sedangkan pengawasan (monitor) dan tinjauan (review) akan dibahas di bagian akhir, karena dinilai cukup penting.
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah proses menemukan, mengenal, dan mendeskripsikan risiko (ISO 31000:2009).
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola risiko adalah mengidentifikasinya. Jika kita tidak dapat mengidentifikasi/mengenal/mengetahui, tentu saja kita tidak dapat berbuat apapun terhadapnya. Identifikasi risiko ini terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi risiko proaktif dan identifikasi risiko reaktif.
Identifikasi risiko proaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan dengan cara proaktif mencari risiko yang berpotensi menghalangi rumah sakit mencapai tujuannya. Disebut mencari karena risikonya belum muncul dan bermanifestasi secara nyata. Metode yang dapat dilakukan diantaranya: audit, inspeksi, brainstorming, pendapat ahli, belajar dari pengalaman rumah sakit lain, FMEA, analisa SWOT, survey, dan lain-lain.
Identifikasi risiko reaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan setelah risiko muncul dan bermanifestasi dalam bentuk insiden/gangguan. Metoda yang dipakai biasanya adalah melalui pelaporan insiden.
Tentu saja, lebih baik kita memaksimalkan identifikasi risiko proaktif, karena belum muncul kerugian bagi organisasi.
Bagi rumah sakit, cara paling mudah dan terstruktur untuk melakukan identifikasi adalah lewat setiap unit. Setiap unit diminta untuk mengidentifikasi risikonya masing-masing. Setelah terkumpul, seluruh data identifikasi itu dikumpulkan menjadi satu dan menjadi identifikasi risiko rumah sakit. Contoh risiko-risiko yang dapat diidentifikasi di rumah sakit dapat dilihat disini.
2. Analisa Risiko
Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan peringkat risiko (ISO 31000:2009).
Setelah diidentifikasi, risiko dianalisa. Analisa risiko dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang risiko itu muncul; serta berat-ringannya dampak yang ditimbulkan (ingat, definisi risiko adalah: Peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada pencapaian tujuan). Analisa peluang dan dampak ini paling mudah jika dilakukan dengan cara kuantitatif. Caranya adalah dengan memberi skor satu sampai lima masing-masing pada peluang dan dampak. Makin besar angka, peluang makin sering atau dampak makin berat. Contoh deskripsi skor peluang dapat dilihat disini. Dan contoh deskripsi dampak/konsekuensi dapat dilihat disini.
Setelah skor peluang dan dampak/konsekuensi kita dapatkan, kedua angka itu kemudian dikalikan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat. Mengapa perlu peringkat? Tentu saja, risiko perlu diberi peringkat, untuk mendapatkan prioritas penanganannya. Makin tinggi angkanya, makin tinggi peringkatnya dan prioritasnya. Contoh pemberian peringkat risiko dapat dilihat disini.
3. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan/atau besarnya dapat diterima atau ditoleransi (ISO 31000:2009). Sedangkan kriteria risiko adalah kerangka acuan untuk mendasari pentingnya risiko dievaluasi (ISO 31000:2009). Contoh kriteria risiko dapat dilihat disini. Dengan evaluasi risiko ini, setiap risiko dikelola oleh orang yang bertanggung jawab sesuai dengan peringkatnya. Dengan demikian, tidak ada risiko yang terlewati, dan terjadi pendelegasian tugas yang jelas sesuai dengan berat – ringannya risiko.
4. Penanganan Risiko
Penanganan risiko adalah proses untuk memodifikasi risiko (ISO 31000:2009). Bentuk-bentuk penanganan risiko diantaranya:
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh organisasi manapun. Namun, untuk manajemen risiko ini perlu dibahas, karena ada alat bantu yang sangat berguna. Alat bantu itu adalah Risk Register (daftar risiko).
Risk Register adalah:
Contoh Risk Register dapat dilihat disini.
Risk Register ini bersifat sangat dinamis. Setiap bulan bisa saja berubah. Perubahan itu dapat berupa:
Sumber:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah proses menemukan, mengenal, dan mendeskripsikan risiko (ISO 31000:2009).
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola risiko adalah mengidentifikasinya. Jika kita tidak dapat mengidentifikasi/mengenal/mengetahui, tentu saja kita tidak dapat berbuat apapun terhadapnya. Identifikasi risiko ini terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi risiko proaktif dan identifikasi risiko reaktif.
Identifikasi risiko proaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan dengan cara proaktif mencari risiko yang berpotensi menghalangi rumah sakit mencapai tujuannya. Disebut mencari karena risikonya belum muncul dan bermanifestasi secara nyata. Metode yang dapat dilakukan diantaranya: audit, inspeksi, brainstorming, pendapat ahli, belajar dari pengalaman rumah sakit lain, FMEA, analisa SWOT, survey, dan lain-lain.
Identifikasi risiko reaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan setelah risiko muncul dan bermanifestasi dalam bentuk insiden/gangguan. Metoda yang dipakai biasanya adalah melalui pelaporan insiden.
Tentu saja, lebih baik kita memaksimalkan identifikasi risiko proaktif, karena belum muncul kerugian bagi organisasi.
Bagi rumah sakit, cara paling mudah dan terstruktur untuk melakukan identifikasi adalah lewat setiap unit. Setiap unit diminta untuk mengidentifikasi risikonya masing-masing. Setelah terkumpul, seluruh data identifikasi itu dikumpulkan menjadi satu dan menjadi identifikasi risiko rumah sakit. Contoh risiko-risiko yang dapat diidentifikasi di rumah sakit dapat dilihat disini.
2. Analisa Risiko
Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan peringkat risiko (ISO 31000:2009).
Setelah diidentifikasi, risiko dianalisa. Analisa risiko dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang risiko itu muncul; serta berat-ringannya dampak yang ditimbulkan (ingat, definisi risiko adalah: Peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada pencapaian tujuan). Analisa peluang dan dampak ini paling mudah jika dilakukan dengan cara kuantitatif. Caranya adalah dengan memberi skor satu sampai lima masing-masing pada peluang dan dampak. Makin besar angka, peluang makin sering atau dampak makin berat. Contoh deskripsi skor peluang dapat dilihat disini. Dan contoh deskripsi dampak/konsekuensi dapat dilihat disini.
Setelah skor peluang dan dampak/konsekuensi kita dapatkan, kedua angka itu kemudian dikalikan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat. Mengapa perlu peringkat? Tentu saja, risiko perlu diberi peringkat, untuk mendapatkan prioritas penanganannya. Makin tinggi angkanya, makin tinggi peringkatnya dan prioritasnya. Contoh pemberian peringkat risiko dapat dilihat disini.
3. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan/atau besarnya dapat diterima atau ditoleransi (ISO 31000:2009). Sedangkan kriteria risiko adalah kerangka acuan untuk mendasari pentingnya risiko dievaluasi (ISO 31000:2009). Contoh kriteria risiko dapat dilihat disini. Dengan evaluasi risiko ini, setiap risiko dikelola oleh orang yang bertanggung jawab sesuai dengan peringkatnya. Dengan demikian, tidak ada risiko yang terlewati, dan terjadi pendelegasian tugas yang jelas sesuai dengan berat – ringannya risiko.
4. Penanganan Risiko
Penanganan risiko adalah proses untuk memodifikasi risiko (ISO 31000:2009). Bentuk-bentuk penanganan risiko diantaranya:
- Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak memulai atau melanjutkan aktivitas yang menimbulkan risiko;
- Mengambil atau meningkatkan risiko untuk mendapat peluang (lebih baik, lebih menguntungkan);
- Menghilangkan sumber risiko;
- Mengubah kemungkinan;
- Mengubah konsekuensi;
- Berbagi risiko dengan pihak lain (termasuk kontrak dan pembiayaan risiko);
- Mempertahankan risiko dengan informasi pilihan.
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh organisasi manapun. Namun, untuk manajemen risiko ini perlu dibahas, karena ada alat bantu yang sangat berguna. Alat bantu itu adalah Risk Register (daftar risiko).
Risk Register adalah:
- Pusat dari proses manajemen resiko organisasi (NHS).
- Alat manajemen yang memungkinkan suatu organisasi memahami profil resiko secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk semua informasi resiko (Risk Register Working Group 2002).
- Catatan segala jenis resiko yang mengancam keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Risk Register Working Group 2002).
- Ini adalah ‘dokumen hidup’ yang dinamis, yang dikumpulkan melalui proses penilaian dan evaluasi resiko organisasi (Risk Register Working Group 2002).
- Risk register korporat, digunakan untuk risiko ekstrim (peringkat 15 - 25
- Risk register divisi, digunakan untuk risiko dengan peringkat lebih rendah atau risiko yang diturunkan dari risk register korporat karena peringkatnya sudah turun.
Contoh Risk Register dapat dilihat disini.
Risk Register ini bersifat sangat dinamis. Setiap bulan bisa saja berubah. Perubahan itu dapat berupa:
- Jumlahnya berubah karena ada risiko baru teridentifikasi.
- Tindakan pengendalian risikonya berubah karena terbukti tindakan pengendalian risiko yang ada tidak cukup efektif.
- Peringkat risikonya berubah karena dampak dan peluangnya berubah.
- Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko korporat, karena peringkatnya sudah lebih rendah dari 15 (dipindahkan ke risk register divisi).
Sumber:
- ISO 31000:2009
- AS/NZS 4360:2004
- Risk Management a Journey not a Destination, Kevin W Knight, 2006
- CASU and Risk Register Working Group 2002
Senang sekali bisa belajar tentang ini..., thanks.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
Hapussaya dapat tambahan literature yang bermanfaat untuk maju akreditasi jci
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
HapusLuar biasa. BRILLIANT!
BalasHapusLuar biasa. BRILLIANT!
BalasHapusDear pak Made, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
HapusTERIMA KASIH PENCERAHANNYA DALAM HAL MANAJEMEN RISIKO RS...SEMOGA BERMANFAAT
BalasHapusDear pak Hasyim, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
Hapusmaterinya bagus pak, izin utk referensi penelitian
BalasHapusSilahkan, dengan senang hati. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
Hapusmaterinya baguuuuus banget dok dan sangat membantu kami yang akan akrediatasi KARS 2012, thank
BalasHapusDear Isni, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
HapusTerima kasih atas penjelasannya dokter. Kalau dokter berkenan, mohon kirimkan contoh Program Manajemen Resiko RS ke alamat email saya: margaretmanik311@yahoo.com.
BalasHapusSaya sbg tim akreditasi di RS. Royal Prima Medan. Terima kasih sebelumnya dokter..
Dear Margaret, sebaiknya anda fokus pada satu atau dua standar saja untuk anda kuasai dan terapkan di RS anda, dan standar lainnya dikerjakan oleh tim lain. Anda tidak mungkin dapat mengerjakan beberapa standar sekaligus. Selanjutnya, untuk standar yang menjadi tanggung jawab anda, anda dapat berdiskusi dengan saya sampai tuntas. Terima kasih
HapusDokter Taufik .....bila tidak keberatan bisa dikasih contoh dokumen perencanaan mutu dan manajemen risiko ...email : hasyim_ars@yahoo.com
BalasHapusTerima kasih
Dear pak Hasyim, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
Hapussangat bermanfaat Terima kasih dokter
Hapusselamat pagi dokter .. kalau diperbolehkan mohon share program manajemen resiko .. terima kasih dokter
BalasHapusMaterinya sangat bagus, mendukung dalam dokumen PMKP. Mohon jika berkenan dapat dikirimkan materi tersebut ke email saya hasimachmad7@gmail.com Terimakasih.
BalasHapusMateri yang diberikan sangat bermanfaat. Kami di RSUD Sidoarjo sedang berproses untuk kegiatan akreditasi. Jika berkenan mohon dikirmkan dokumen-dokumen terkait dengan kegiatan PMKP ke alamat email berikut: yanmed.rsudsidoarjo@gmail.com karena sy tergabung dalam pokja PMKP dan tim Mutu RS. Mohon petunjuk dan arahannya. Terima kasih.
BalasHapusSebelumnya silahkan perkenalkan diri anda, dan gunakan akun pribadi anda untuk berkomentar, terima kasih.
HapusMohon maaf sebelumnya.. Perkenalkan sy Nur Aziezah.. Saat ini sy sedang bertugas di bidang pelayanan medis RSUD Sidoarjo dan tergabung dalam tim mutu serta pokja PMKP..
BalasHapusterima kasih..
Dear Aziezah, silahkan anda cantumkan alamat email anda, terima kasih.
Hapuszieaziezahzie@gmail.com terima kasih sebelumnya..
HapusDear Aziezah, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
Hapusterima kasih email sudah kami terima.. sangat bermanfaat sekali..
BalasHapusJika dokter berkenan mohon dikirimkan pula terkait dengan Program Manajemen Risiko..
-terima kasih-
Dear Aziezah, tak perlu dibuat "Program manajemen risiko" secara khusus. Anda buat saja berbagai aktifits manajemen risiko seperti yang sudah saya tulis di blog, termasuk FMEA, HVA, ICRA, pelaporan insiden, dll.
Hapusterima kasih atas penjelasannya..
HapusYth. dr. Taufik Santoso,
BalasHapusSaya Nunik, Ka. Subbagian Diklit RS. Yos Sudarso Padang - Sumatera Barat.
Sebelumnya, terima kasih untuk referensi yang sangat berguna bagi kami.
Terkait dengan implementasi dari standar dalam akreditasi standar JCI, apakah kami bisa mendapatkan contoh sebagai berikut :
1. Panduan Resiko Pasien Jatuh
2. Panduan edukasi pasien dan keluarga, beserta format dokumentasi pelaksanaan edukasi dalam berkas rekam medis.
Terima kasih untuk perhatian dan bantuan dokter.
Salam, Nunik.
florentinanh@gmail.com
Dear Nunik, sebelumnya silahkan anda tentukan bab apa yang ingin anda kuasai,SKP ata PPK, terima kasih.
HapusDear dr.Taufik, saya bekerja di RS Pertamedika Sentul City di Dept QSR Quality Safety & Risk. Jika berkenan mohon dikirimkan contoh dokumen Perencanaan Mutu dan Manajemen Resiko ke dr.hafni@gmail.com
BalasHapusTerima Kasih.
Dear dr. Hafni, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
HapusSalam hormat Pak Taufik, Perkenalkan nama Saya Guritno dari Rumah sakit Karya Medika Bekasi,
BalasHapusPak taufik Kami sedang kesulitan tentang BAB : PMKP kalau bapak berkenan saya minta contoh dokumen : Kebijakan/Pedoman/SPO PMKP sebagai bahan referensi, kami ucapkan terimakasih atas bantuannya.
Ini e-mail saya guritno101@gmail.com
Dear Guritno, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
HapusTerima kasih banyak dokter taufik atas contoh dokumen PMKP yang telah di berikan sudah terkirim
HapusDokumen tersebut sangat membantu kami.
Yth.Dr.Taufik Santoso. Artikel Risk Management yang sangat bermanfaat dan pas dgn ke kebutuhan saya. Kebetulan, dlm waktu dekat, saya hrs mengikuti In House Training dan Workshop Risk Management di YPK. Utk refresing dan introducing, saya searching topik terkait, dan ketemu Artikel ini yang saya butuhkan. Bila berkenaan, next time mohon bantuan nya, korespondensi via email. Terima kasih. ( dr.Arief Wibowo, SpPD) .
BalasHapusDear dr. Arief, terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Saya siap membantu dokter dalam hal risk management, termasuk bagaimana set-up dan implementasi program risk management di YPK jika diperlukan, terima kasih.
HapusGreat ....
BalasHapusDear Anando, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
Hapusdr. Taufik, perkenalkan saya Fahri Syahreza dari PKU Muhammadiyah Sruweng,... bila tidak berkeberatan,mohon untuk dikirimkan contoh dokumen program pengawasan manajemen resiko. Terima kasih sebelumnya
BalasHapusDear Fahri, silahkan anda cantumkan alamat email anda, terima kasih.
Hapusfahreza12vgi@gmail.com. Ditunggu doukumennya dokter...
HapusDear Fahri, pertanyaan anda kurang spesifik. Silahkan anda sebutkan bab apa dan standar nomor berapa dari akreditasi yang anda maksudkan, terima kasih.
HapusBab MFK dan standar 3 dan 3.1 dokter. Nuwun
HapusDear Fahri, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
Hapusdear dr, saya ayu dari RS PT Perkebunan Nusantara XI, mohon share ilmu nya terutama mengenai action plan dari risk register dan program pengawasan risikonya, alamat email saya dyahayupalupi26@gmail.com. atas perhatian dan bantuan dokter kami haturkan banyak terimakasih.
BalasHapusDear Ayu, contoh action plan sudah tertera pada risk register. Silahkan anda download pada tulisan saya di atas, terima kasih.
HapusWOO SAYA MERASA LEGA, MEMPEROLEH INFORMASI TENTANG MATERI INI, MUDAHAN JADI IBADAH BAGI BAPAK TAUFIK DAN TIM. THANKS.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
HapusSelamat sore dokter Taufik...saya dr. Siti Aisyah dari RSI Nashrul Ummah Lamongan, saya Ketua Pan PMKP. jika berkenan, kami minta dokumen terkait PMKP, yaitu Panduan / Pedoman Manajemen Resiko RS dan SPO Tentang Validasi Data. dengan email : rsinashrulummah@gmail.com.Terima Kasih dokter.
BalasHapusDear dr. Siti, sebelumnya silahkan gunakan akun email pribadi anda, dan bukan akun email milik RS anda, terima kasih.
Hapussitiaisyah.mars@gmail.com
HapusDear dr. Siti, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
HapusDokter Taufik...terima kasih yang sebesar-besarnya dokter.....
Hapusmateri yang bapak suguhkan, praktis, aplikatif, mudah dipahami bagi kami , dan sangat membantu di organisasi kami. terima kasih
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentar anda.
HapusSelamat pagi, salam kenal pak Taufik.....mohon advicenya mengenai identifikasi resiko di rumah sakit, apabila berkenan apakah bapak punya form identifikasi resiko di rumah sakit dan bagaimana pengisian serta penilaiannya..( alamat email syahbandar21@gmail.com)
BalasHapusthanks
Y.Syahbandar
Dear pak Yussy, sebelumnya silahkan cantumkan nama rs tempat anda bekerja, terima kasih.
HapusSelamat pagi Dok, saya Jenwar dari RSUD Cilegon, kami sedang menyiapkan dokumen Akreditasi pokja MFK, mohon dibantu contoh dokumen untuk Pedoman, Program, SK dan SPO terkait MFK. Alamat email saya di jenwar.abdulah@gmail.com. Demikian disampakaikan, atas perhatian dan bantuannya diucapkan terima kasih.
BalasHapusmaaf, ada kesalahan dalam penulisan alamat email yang saya tulis.seharusnya jelovedeath@gmail.com
HapusTerima kasih
Dear Jenwar, contoh dokumen yang and aminta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
HapusSelamat sore pak, perkenalkan saya oselaguri, pak saya mau bertanya bagai mana cara menyusun program manajemen resiko ?kalau bapak tidak keberatan boleh saya minta contoh program manajemen resiko, ini email saya pak oselaguri311089@gmail.com trims banyak pak
HapusDear Osela, sebelumnya silahkan anda cantumkan nama RS tempat anda bekerja dan posisi anda, terima kasih.
HapusDear dokter taufik... Perkenalkan sy dokter mila bertugas di puskesmas oro oro ombo kota madiun. Saat ini puskesmas kami dalam persiapan akreditasi dan saya ada di bab 9 pmkp. Jika berkenan mohon infonya, contoh didokumen yg terkait dengan bab9 pmkp. Karena saya masih banyak yg kurang jelas. Jk berkenan mhon dikirim k email saya miladiyah15@gmail.com. Trimakasih
BalasHapusDear dr. Mila, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
HapusMohon maaf dokter, sekiranya bisa dibantu untuk contoh dokumen yang perlu disusun do Pokja MFK
BalasHapuschristianrsud@gmail.com
silahkan anda perkenalkan diri terlebih dahulu
HapusPak menurut bapak untuk menerapkan iso 31000 di perusahaan manufactur atau RS. Mulai nya kita harus dari mana dulu?
BalasHapusSekalian pak kalo boleh share materi nya dicky_aresa@yahoo.co.id. 085721050190. Thank
Seperti biasa, bentuk timnya, pahami standarnya, laksanakan.
HapusSelamat malam Pak, kebetulan tugas akhir saya terkait dengan manajemen risiko di RS, bolehkah saya meminta contoh dokumen manajemen risiko RS yang bapak miliki untuk dijadikan referensi?
BalasHapusJika berkenan boleh di kirim ke email: novitageraldinetgt@gmail.com
Terima kasih banyak Pak atas bantuannya.
Dear Novita, silahkan anda cantumkan terlebih dahulu perguruan tinggi tempat anda kuliah dan jurusan yang anda ambil, terima kasih.
HapusITB jurusan sistem dan teknologi informasi Pak, terima kasih.
Hapusassalamuallaikum Wr.Wb.
BalasHapusDokter, perkenalkan nama saya Sri Untari, dari RSI Siti Hajar Sidoarjo.
alamat email: sriuntari.midi@gmail.com.
mohon berkenan dikirim contoh-contoh progran manajemenrisiko sekalian daftar risiko dan cara penilaian risiko di unit-unit. Terima kasih dokter bantuanya.
Dear Sri Untari, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
HapusSelamat pagi Dokter, perkenalkan nama saya Novita dari RSU Lirboyo Kota Kediri. Saat ini saya bersama tim sedang mempersiapkan dokumen akreditasi untuk pokja MFK. Bila berkenan, mohon untuk dibantu terkait contoh dokumen pedoman, program, SK dan SPO terkait untuk pokja MFK. Jika berkenan mohon dikirimkan ke email saya novidwisugi@gmail.com . Terima kasih atas perhatian dan bantuannya Dokter.
BalasHapusDear Novita, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.
Hapusselamat siang dok.. nama sy ibu tia..dari rsud anuntaloko sulawesi tengah. sy tergabung dalam komite mutu.kami ada kendala di manajemen resiko. boleh kami minta contoh panduan manajemen resiko dok? ini emailku dok uchie_amran@yahoo.com
BalasHapusSalam kenal dok...sy budi dr rssi pbun jika berkenan sy minta tolong dikirimi sop management resiko...atas bantuannya sy ucapkan terimakasih email sy budiansyah851@gmail.com
BalasHapusSalam kenal dok...sy budi dr rssi pbun jika berkenan sy minta tolong dikirimi sop management resiko...atas bantuannya sy ucapkan terimakasih email sy budiansyah851@gmail.com
BalasHapusDear Pak Taufik, Saya sedang menyusun dokument pkja MFK dan mengalami kesulitan, mohon kiranya berkenenan untuk mengirimkan contoh dokumen mfk sebagai referensi ke alamat email saya : hnr3966@gmail.com. terima kasih
BalasHapusmalam dok, saya Ayu dari Poltekkes Maluku. Bolehkan saya minta materi tentang manajemen resiko RS, patient safety dan six sigma? sebagai bahan persiapan aplikasi klinik/residensi kami. terima kasih sebelumnya.
BalasHapusyuniyanti.triayu@gmail.com
Selamat malam dokter mohon ijin perkenalkan saya pipit dari RS BHAYANGKARA BOJONEGORO yim POKJA PMKP,jika berkenan saya mohon petunjuk terkait pokja pmkp ttg program,panduan manajemen risiko RS,SPO,Contoh dokumen berikut contohSKnya,alamat email saya:pipitziziclarista14@gmail.com
BalasHapusDemikian dokter dan terima kasih atas waktunya
Trimakasih sharing ilmunya. Sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentar anda
Hapusselamat pagi dokter. saya dr. Septi dari RS Kurnia Serang.
BalasHapusterima kasih banyak atas pemaparannya dok, sangat bermanfaat.
punten dok, saya boleh minta contoh program manajemen risiko yang terintegrasi antara K3, keselamatan pasien, dan pencegahan infeksi? jika dokter berkenan bisa dikirimkan ke email saya: sdkania@yahoo.com
terima kasih sebelumnya dokter..
Selamat sore dokter,
BalasHapusUntuk contoh manajemen resiko tidak bisa di buka (yang dilihat disini tak bisa di buka)
bisakah di email ke eraxInex@gmail.com
maturnuwun atas ilmu nya yang bermanfaat
BalasHapusterimakasih atas ilmunya yang bermanfaat
BalasHapusselamat sore dokter, perkenalkan nama saya Devi. mohon berkenaan untuk mengirimkan contoh program manajemen risiko terkait dengan Snars ED1 dokter.
BalasHapusterimakasih banyak atas bantuanya dokter
alamat email saya primatikabieddevitania.bernus@gmail.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih banyak, Dok.
BalasHapus