- RSUD Kramat Jati Jakarta Timur
- RS Citra Sari Husada Karawang Jawa Barat
- RSUD Tanah Abang Jakarta Pusat
- RSU Budi Luhur Cirebon Jawa Barat
- RSUD Pademangan Jakarta Utara
- RSUD Pesanggrahan Jakarta Selatan
- RSUD Koja Jakarta Utara
- RSU Meutia Banda Aceh
- RSUD Kembangan Jakarta Barat
- RSU Saraswati Karawang Jawa Barat
- RSUD Clincing Jakarta Utara
- RSUD Mampang Prapatan Jakarta Selatan
- RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan
- RSUD Matraman Jakarta Timur
- RSU Adhyaksa Jakarta Timur
- RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur
- RSUD Budhi Asih Jakarta Timur
- RSUD Taman Sari Jakarta Barat
- Puskesmas Gunung Sindur Bogor Jawa Barat
- Puskesmas Serang Banten
- Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara
- Puskesmas Kebayoran Baru Jakarta Selatan
- Klinik Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat
- Klinik Kaina Healthcare Jakarta Barat
- Klinik Prof. Ufa Bekasi Jawa barat
- RSIA Assyifa Tangerang Banten
- RS Islam Karawang Jawa Barat
- RS Pupuk Kaltim Kalimantan Timur
- RSUD Kota Tangerang Selatan Banten
- Dinas Kesehatan DKI Jakarta
- RSUD Jagakarsa Jakarta Selatan
- RS Mulya Tangerang Banten
- RSUD Cempaka Putih Jakarta Pusat
- KARS UI Depok Jawa Barat
- Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara
Senin, 05 Desember 2016
Workshop LEAN HOSPITAL Di RS Adhyaksa Jakarta Timur, 3 – 4 Desember 2016
Workshop LEAN HOSPITAL di RS Adhyaksa Jakarta Timur, 3 – 4 Desember 2016. Jumlah peserta 105 orang, yang berasal dari 35 rumah sakit / Puskesmas / Klinik / Dinas Kesehatan / organisasi lain :
Label:
Lean Thinking
Senin, 21 November 2016
Workshop Lean Hospital di RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, 19 - 20 November 2016
Workshop LEAN HOSPITAL di RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, 19 - 20 November 2016. Jumlah peserta 83 orang, yang berasal dari 12 rumah sakit:
- RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo
- RSU Aminah Blitar
- RSU Muhammadiyah Bandung Tulungagung
- RS Universitas Muhammadiyah Malang
- RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo
- RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
- RSIA Muhammadiyah Probolinggo
- RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri
- RS Siti Khodijah Gurah Kediri
- RS PKU Muhammadiyah Surabaya
- RSIA Aminah Blitar
- RS Muhammadiyah Jombang
Workshop Lean Hospital berikutnya, di RS Adhyaksa Jakarta, 3 – 4 Desember 2016.
Label:
Lean Thinking
Rabu, 16 November 2016
Workload Leveling
Kasus:
Sebuah laboratorium melakukan
pemeriksaan kimia darah dengan urutan sebagai berikut:
NO
|
AKTIFITAS
|
WAKTU
(MENIT)
|
VOLUME
|
TOTAL
WAKTU (MENIT)
|
1.
|
Sampel darah diambil dari
pasien
|
3
|
1
|
60
|
2.
|
Sampel darah dilakukan
sentrifugasi menggunakan alat sentrifugal
|
5
|
10
|
10
|
3.
|
Sampel darah dimasukkan ke alat
kimia darah
|
20
|
20
|
20
|
4.
|
Hasil pemeriksaan dicetak
|
1
|
20
|
1
|
5.
|
Pasien dipanggil dan hasil
pemeriksaan diserahkan ke pasien
|
1
|
20
|
1
|
|
92
|
Keterangan:
- Untuk satu pasien, petugas memerlukan waktu 3 menit untuk mengambil sampel darah.
- Alat sentrifugal mempunyai kapasitas melakukan sentrifugasi sebanyak 10 sampel. Agar dapat terisi 10 sampel, diperlukan waktu 30 menit menunggu sampel dari 10 pasien (satu pasien 3 menit). Setelah 10 sampel dimasukkan ke dalam alat sentrifugal, alat akan bekerja selama 5 menit melakukan sentrifugasi.
- Alat kimia darah mempunyai kapasitas 20 sampel sekali proses. Sehingga, hasil dari proses nomor 2 belum cukup untuk menjalankan proses nomor 3. Agar dapat terisi 20 sampel, diperlukan waktu 60 menit menunggu sampel dari 20 pasien di proses nomor 1 (satu pasien 3 menit), dan 10 menit menunggu dari 20 sampel di proses nomor 2 (10 sampel dalam 5 menit).
- Pencetakan hasil pemeriksaan dapat dilakukan selama 1 menit untuk 20 sampel.
- Penyerahan hasil pemeriksaan dapat dilakukan selama 1 menit untuk 20 sampel.
Proses di atas dapat ditata ulang menjadi lebih efisien, dengan menggunakan metode workload leveling, atau disebut juga Heijunka. Heijunka adalah proses untuk membuat sesuatu menjadi rata, teratur, terencana, tersebar merata, dan istilah istilah lain yang serupa dengan itu.
Pada kasus di atas, sangat jelas teridentifikasi mulai dari proses satu sampai lima, ada ketidaksamaan dalam hal waktu hingga kapasitas. Ada proses yang hanya membutuhkan waktu satu menit, tapi ada proses yang membutuhkan waktu sampai 20 menit. Begitu juga dengan kapasitas, ada proses yang hanya mempunyai kapasitas satu, tapi ada juga yang mempunyai kapasitas sampai 20. Untuk itulah diperlukan Heijunka.
Dibawah ini diuraikan usulan perbaikan atas proses di atas menggunakan konsep Heijunka:
Dibawah ini diuraikan usulan perbaikan atas proses di atas menggunakan konsep Heijunka:
- Cycle time pengambilan sampel darah dievaluasi. Cycle time dipercepat dari 3 menit menjadi 2 menit. Jumlah tenaga sampling ditambah menjadi 2 orang. Tambahan tenaga satu orang ini dapat diperoleh dengan cara realokasi tenaga laboratorium dari hasil efisiensi di proses lain. Dengan usulan perbaikan seperti itu, dalam 10 menit dapat terkumpul 10 sampel.
- Penjadwalan pengoperasian alat sentrifugal. Urutannya: sekali beroperasi selama 5 menit, diikuti dengan fase istirahat 5 menit. Total waktu produksi menjadi 10 sentrifugasi sampel dalam 10 menit.
- Diupayakan agar alat kimia darah dapat beroperasi dalam 10 menit, dengan mengurangi throughput. Sehingga dalam 10 menit dihasilkan 10 hasil pemeriksaan kimia darah.
- Dalam waktu sepuluh menit, dapat dikumpulkan 10 sampel darah.
- Kemudian, dalam sepuluh menit berikutnya, dihasilkan 10 sampel darah yang sudah disentrifugasi.
- Kemudian, dalam sepuluh menit berikutnya, diperoleh 10 hasil pemeriksaan kimia darah dari sepuluh sampel.
NO
|
AKTIFITAS
|
WAKTU
(MENIT)
|
VOLUME
|
TOTAL
WAKTU (MENIT)
|
1.
|
Sampel darah diambil dari
pasien, dengan 2 petugas
|
2
|
10
|
10
|
2.
|
Sampel darah dilakukan
sentrifugasi menggunakan alat sentrifugal
|
10
|
10
|
10
|
3.
|
Sampel darah dimasukkan ke alat
kimia darah
|
10
|
10
|
10
|
4.
|
Hasil pemeriksaan dicetak
|
1
|
10
|
1
|
5.
|
Pasien dipanggil dan hasil
pemeriksaan diserahkan ke pasien
|
1
|
10
|
1
|
|
32
|
Dengan usulan perbaikan yang
dilakukan, maka terjadi efisiensi waktu dari 92 menit menjadi 32 menit, atau
efisiensi sebesar 65 %.
Label:
Lean Thinking
Senin, 14 November 2016
Workshop Lean Hospital
Mengingat banyaknya pertanyaan tentang workshop Lean Hospital yang kami selenggarakan, berikut ini adalah penjelasan yang dapat diberikan:
Terima kasih
Team Lean Healthcare Indonesia
- Workshop Lean Hospital terbuka untuk semua rumah sakit dan lembaga kesehatan lain, termasuk staf di dalamnya.
- Bagi rumah sakit yang ingin menyelenggarakan workshop Lean Hospital, cukup mengajukan surat permohonan resmi dari rumah sakit yang bersangkutan, dikirimkan ke alamat email taufik.santoso@gmail.com.
- Team Lean Healthcare Indonesia selanjutnya akan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit berkaitan dengan teknis penyelenggaraan workshop, termasuk mengatur jadwal pelaksanaan.
- Kegiatan workshop ini bebas biaya (free of charge). RS anda tidak dipungut biaya untuk narasumber dan fasilitator. Biaya yang perlu disiapkan hanyalah biaya penyelenggaraan; termasuk di dalamnya biaya transportasi, akomodasi, konsumsi bagi narasumber dan fasilitator, serta biaya pengembangan.
- Panitia penyelenggara diijinkan memungut biaya workshop kepada peserta sekedar untuk menutup biaya penyelenggaraan.
- Setelah workshop, akan dibentuk Komunitas Lean Healthcare Indonesia sebagai forum diskusi, penyebaran informasi, dan media komunikasi dalam penerapan hasil workshop.
- Workshop Lean Hospital adalah aktifitas yang berkelanjutan. Pendampingan akan terus diberikan kepada rumah sakit yang telah mengikuti workshop demi terciptanya kondisi perbaikan yang berkelanjutan (kaizen).
Terima kasih
Team Lean Healthcare Indonesia
Label:
Lean Thinking
Senin, 31 Oktober 2016
Workshop Lean Hospital Di Hotel De Resort Mojokerto, 29-30 Oktober 2016
Workshop LEAN HOSPITAL di Hotel De Resort Mojokerto, 29-30 Oktober 2016. Jumlah peserta 82 orang, yang berasal dari 10 rumah sakit:
- RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
- Klinik Muhammadiyah Kemlangi Mojokerto
- RS Aisyiyah Nganjuk
- RSU Muhammadiyah Surya Melati Kediri
- RSU Aminah Blitar
- RS PKU Muhammadiyah Rogojampi Banyuwangi
- RS Muhammadiyah Tuban
- RS Muhammadiyah Ponorogo
- RSI Fatimah Banyuwangi
- RS Bedah Surabaya
Workshop Lean Hospital berikutnya, di RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, 12-13 November 2016.
Label:
Lean Thinking
Minggu, 23 Oktober 2016
Menghitung Cycle Time Mesin
Kasus:
Di sebuah laboratorium, proses pengelolaan sampel darah untuk pemeriksaan kimia darah adalah sebagai berikut:
Pertanyaan:
Berapakah cycle time untuk proses tersebut?
Jika anda menjawab 30 menit, anda salah.
Untuk menghitung cycle time proses yang berhubungan dengan alat, kita tidak boleh langsung menjumlahkan waktu yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas dalam proses tersebut. Pada setiap alat, ada istilah yang dinamakan THROUGHPUT.
THROUGHPUT adalah rata-rata jumlah unit/barang/jasa yang diproses per satuan waktu tertentu.
Pada kasus di atas, ada dua aktifitas yang berkaitan dengan throughput, yaitu aktifitas nomor 2 dan 3, ketika sampel dimasukkan ke dalam alat sentrifugal dan alat kimia darah.
Untuk dapat menghitung cycle time di kedua aktifitas tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu throughput dari kedua alat itu.
Contoh:
Contoh:
Jawab:
180 + 30 + 60 + 60 + 60 = 390 detik (6,5 menit)
Sumber:
1. https://leankit.com/learn/kanban/lean-flow-metrics/
2. http://leanmath.com/blog/2013/05/22/machine-cycle-time/
Di sebuah laboratorium, proses pengelolaan sampel darah untuk pemeriksaan kimia darah adalah sebagai berikut:
NO
|
AKTIFITAS
|
WAKTU (MENIT)
|
1.
|
Sampel darah diambil dari
pasien
|
3
|
2.
|
Sampel darah dilakukan
sentrifugasi menggunakan alat sentrifugal
|
5
|
3.
|
Sampel darah dimasukkan ke alat
kimia darah
|
20
|
4.
|
Hasil pemeriksaan dicetak
|
1
|
5.
|
Pasien dipanggil dan hasil
pemeriksaan diserahkan ke pasien
|
1
|
Berapakah cycle time untuk proses tersebut?
Jika anda menjawab 30 menit, anda salah.
Untuk menghitung cycle time proses yang berhubungan dengan alat, kita tidak boleh langsung menjumlahkan waktu yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas dalam proses tersebut. Pada setiap alat, ada istilah yang dinamakan THROUGHPUT.
THROUGHPUT adalah rata-rata jumlah unit/barang/jasa yang diproses per satuan waktu tertentu.
Pada kasus di atas, ada dua aktifitas yang berkaitan dengan throughput, yaitu aktifitas nomor 2 dan 3, ketika sampel dimasukkan ke dalam alat sentrifugal dan alat kimia darah.
Untuk dapat menghitung cycle time di kedua aktifitas tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu throughput dari kedua alat itu.
Contoh:
- Alat sentrifugal dapat melakukan sentrifugasi sebanyak 10 sampel darah dalam 5 menit. Artinya, throughput alat sentrifugal adalah 10 sampel dalam 5 menit.
- Alat kimia darah dapat memproses sebanyak 20 sampel darah dalam 20 menit. Artinya, throughput alat kimia darah adalah 20 sampel darah dalam 20 menit.
Setelah kita mengetahui throughput alat, selanjutnya kita dapat menghitung cycle time alat itu menggunakan rumus sebagai berikut:
Contoh:
- Alat sentrifugal dapat melakukan sentrifugasi sebanyak 10 sampel darah dalam 5 menit. Cycle timenya adalah 300/10 = 30 detik.
- Alat kimia darah dapat memproses sebanyak 20 sampel darah dalam 20 menit. Cycle timenya adalah 1200/20 = 60 detik
Jawab:
180 + 30 + 60 + 60 + 60 = 390 detik (6,5 menit)
Sumber:
1. https://leankit.com/learn/kanban/lean-flow-metrics/
2. http://leanmath.com/blog/2013/05/22/machine-cycle-time/
Label:
Lean Thinking
Senin, 17 Oktober 2016
Workshop Lean Hospital Di RS Muhammadiyah Lamongan,15 - 16 Oktober 2016
Workshop LEAN HOSPITAL di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, 15-16 Oktober 2016. Jumlah peserta 61 orang, yang berasal dari 8 rumah sakit:
- RS Muhammadiyah Lamongan
- RS Muhammadiyah Babat
- RS Muhammadiyah Sumber Rejo
- RSU Aisyiyah Bojonegoro
- RS Muhammadiyah Sekapuk
- RS Muhammadiyah Tuban
- RS Muhammadiyah Sepanjang
- RS Muhammadiyah Surabaya
Workshop Lean Hospital berikutnya, di RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto, 29-30 Oktober 2016.
Label:
Lean Thinking
Selasa, 04 Oktober 2016
Workshop Lean Hospital Di Hotel Horison Pekalongan, 1 - 2 Oktober 2016
Workshop LEAN HOSPITAL di Hotel Horison Pekalongan, 1-2 Oktober 2016. Acara dibuka oleh Bupati Pekalongan, H. Achmad Alf Arslan Djunaid, SE. Jumlah peserta 80 orang, yang berasal dari 14 rumah sakit.
- RS QIM Batang
- RS HA Djunaid Pekalongan
- RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
- RS Baitul Hikmah Kendal
- RS Budi Rahayu Pekalogan
- RS Prima Medika Pemalang
- RS Siti Khodijah Pekalongan
- RS Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
- RSI Muhammadiyah Kendal
- RS PKU Muhammadiyah Pekajangan
- RSIA Anugerah Pekalongan
- RS ARO Pekalongan
- RSUD Batang
- RSUD Kajen
Label:
Lean Thinking
Minggu, 07 Agustus 2016
Menerapkan Lean Hospital Di RS Anda
Apakah anda menginginkan rumah sakit / layanan kesehatan anda :
Mari bergabung bersama dalam komunitas Lean Healthcare Indonesia.
Anda akan dibantu untuk menerapkan konsep Lean Hospital.
Mari wujudkan rumah sakit / layanan kesehatan anda menjadi rumah sakit / layanan kesehatan yang Lean.
Program bantuan ini 100% bebas biaya.
Jangan sia-siakan kesempatan ini.
Segera daftarkan rumah sakit / layanan kesehatan anda.
Untuk keterangan selengkapnya, hubungi:
taufik.santoso@gmail.com;
taufik.santoso@ymail.com
- Bermutu tinggi
- Berbiaya rendah
- Cepat dalam memberikan pelayanan
- Memiliki tingkat keselamatan yang tinggi
- Memiliki staf dengan semangat kerja yang tinggi
Jika jawaban anda ya, berarti anda perlu menerapkan Lean Hospital di rumah sakit / layanan kesehatan anda.
Mari bergabung bersama dalam komunitas Lean Healthcare Indonesia.
Anda akan dibantu untuk menerapkan konsep Lean Hospital.
Mari wujudkan rumah sakit / layanan kesehatan anda menjadi rumah sakit / layanan kesehatan yang Lean.
Program bantuan ini 100% bebas biaya.
Jangan sia-siakan kesempatan ini.
Segera daftarkan rumah sakit / layanan kesehatan anda.
Untuk keterangan selengkapnya, hubungi:
taufik.santoso@ymail.com
Label:
Lean Thinking
Minggu, 28 Februari 2016
The Magnificent Seven
Sebagian orang memilih menghindar atau menyerah ketika diminta untuk berbicara, berdiskusi, atau menerapkan konsep Lean Six Sigma. Beberapa alasan yang sering diungkapkan adalah sebagai berikut:
Ketujuh alat itu adalah sebagai berikut:
- Tidak tahu harus mulai dari mana. Terlalu banyak perangkat (tools) yang dipakai untuk menerapkan Lean Six Sigma.
- Tidak ingin terlihat atau merasa bodoh. Konsep matematika, statistic, dan teknologi yang menakutkan.
- Terlalu mahal. Biaya kursus dan konsultan pendamping yang mahal.
- Memakan waktu lama untuk mendapatkan hasil.
Ketujuh alat itu adalah sebagai berikut:
Label:
Lean Thinking,
Six Sigma
Kamis, 25 Februari 2016
Lean Six Sigma
Lean
adalah sebuah metode yang berupaya untuk meningkatkan aliran dalam value
stream dan menghilangkan waste. Hal Ini
adalah perihal 'melakukan sesuatu
dengan cepat'.
Six
Sigma menggunakan kerangka kerja yang kuat (DMAIC) dan alat statistik untuk
mengungkap akar penyebab
untuk memahami dan mengurangi variasi. Hal ini adalah perihal 'melakukan sesuatu dengan benar (bebas
cacat)'.
Label:
Lean Thinking,
Six Sigma
Minggu, 21 Februari 2016
Metodologi Six Sigma
Six Sigma adalah metodologi yang sangat efektif untuk meningkatkan mutu produk dan mengurangi variasi atau cacat produk. Kunci efektifitasnya terletak pada metodologinya. Metodologinya terdiri dari urutan lima tahap, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control; yang biasa disingkat menjadi DMAIC. Secara singkat, penjelasan mengenai urutan tahap DMAIC adalah sebagai berikut:
TAHAP I: DEFINE
TAHAP I: DEFINE
Label:
Six Sigma
Kamis, 18 Februari 2016
One Piece Flow
One piece flow (aliran satuan) adalah sistim produksi atau pekerjaan yang dilakukan dengan cara menyelesaikan satu proses produksi satu demi satu. Satu produk diselesaikan sampai tuntas, kemudian dilanjutkan membuat produk kedua sampai tuntas, begitu seterusnya.
Label:
Lean Thinking
Langganan:
Postingan (Atom)