Senin, 05 Desember 2016

Workshop LEAN HOSPITAL Di RS Adhyaksa Jakarta Timur, 3 – 4 Desember 2016

Workshop LEAN HOSPITAL di RS Adhyaksa Jakarta Timur, 3 – 4 Desember 2016. Jumlah peserta 105 orang, yang berasal dari 35 rumah sakit / Puskesmas / Klinik / Dinas Kesehatan / organisasi lain :
  1. RSUD Kramat Jati Jakarta Timur
  2. RS Citra Sari Husada Karawang Jawa Barat
  3. RSUD Tanah Abang Jakarta Pusat
  4. RSU Budi Luhur Cirebon Jawa Barat
  5. RSUD Pademangan Jakarta Utara
  6. RSUD Pesanggrahan Jakarta Selatan
  7. RSUD Koja Jakarta Utara
  8. RSU Meutia Banda Aceh
  9. RSUD Kembangan Jakarta Barat
  10. RSU Saraswati Karawang Jawa Barat
  11. RSUD Clincing Jakarta Utara
  12. RSUD Mampang Prapatan Jakarta Selatan
  13. RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan
  14. RSUD Matraman Jakarta Timur
  15. RSU Adhyaksa Jakarta Timur
  16. RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur
  17. RSUD Budhi Asih Jakarta Timur
  18. RSUD Taman Sari Jakarta Barat
  19. Puskesmas Gunung Sindur Bogor Jawa Barat
  20. Puskesmas Serang Banten
  21. Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara
  22. Puskesmas Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  23. Klinik Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat
  24. Klinik Kaina Healthcare Jakarta Barat
  25. Klinik Prof. Ufa Bekasi Jawa barat
  26. RSIA Assyifa Tangerang Banten
  27. RS Islam Karawang Jawa Barat
  28. RS Pupuk Kaltim Kalimantan Timur
  29. RSUD Kota Tangerang Selatan Banten
  30. Dinas Kesehatan DKI Jakarta
  31. RSUD Jagakarsa Jakarta Selatan
  32. RS Mulya Tangerang Banten
  33. RSUD Cempaka Putih Jakarta Pusat
  34. KARS UI Depok Jawa Barat
  35. Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara
Workshop Lean Hospital berikutnya, di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur, 7 – 8 Januari 2017.

Senin, 21 November 2016

Workshop Lean Hospital di RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, 19 - 20 November 2016


Workshop LEAN HOSPITAL di RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, 19 - 20 November 2016. Jumlah peserta 83 orang, yang berasal dari 12 rumah sakit:
  1. RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo
  2. RSU Aminah Blitar
  3. RSU Muhammadiyah Bandung Tulungagung
  4. RS Universitas Muhammadiyah Malang
  5. RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo
  6. RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
  7. RSIA Muhammadiyah Probolinggo
  8. RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri
  9. RS Siti Khodijah Gurah Kediri
  10. RS PKU Muhammadiyah Surabaya
  11. RSIA Aminah Blitar
  12. RS Muhammadiyah Jombang


Workshop Lean Hospital berikutnya, di RS Adhyaksa Jakarta, 3 – 4 Desember 2016.

Rabu, 16 November 2016

Workload Leveling

Kasus:

Sebuah laboratorium melakukan pemeriksaan kimia darah dengan urutan sebagai berikut:

NO
AKTIFITAS
WAKTU (MENIT)
VOLUME
TOTAL WAKTU (MENIT)
1.
Sampel darah diambil dari pasien
3
1
60
2.
Sampel darah dilakukan sentrifugasi menggunakan alat sentrifugal
5
10
10
3.
Sampel darah dimasukkan ke alat kimia darah
20
20
20
4.
Hasil pemeriksaan dicetak
1
20
1
5.
Pasien dipanggil dan hasil pemeriksaan diserahkan ke pasien
1
20
1

92

Keterangan:
  1. Untuk satu pasien, petugas memerlukan waktu 3 menit untuk mengambil sampel darah.
  2. Alat sentrifugal mempunyai kapasitas melakukan sentrifugasi sebanyak 10 sampel. Agar dapat terisi 10 sampel, diperlukan waktu 30 menit menunggu sampel dari 10 pasien (satu pasien 3 menit). Setelah 10 sampel dimasukkan ke dalam alat sentrifugal, alat akan bekerja selama 5 menit melakukan sentrifugasi.
  3. Alat kimia darah mempunyai kapasitas 20 sampel sekali proses. Sehingga, hasil dari proses nomor 2 belum cukup untuk menjalankan proses nomor 3. Agar dapat terisi 20 sampel, diperlukan waktu 60 menit menunggu sampel dari 20 pasien di proses nomor 1 (satu pasien 3 menit), dan 10 menit menunggu dari 20 sampel di proses nomor 2 (10 sampel dalam 5 menit).
  4. Pencetakan hasil pemeriksaan dapat dilakukan selama 1 menit untuk 20 sampel.
  5. Penyerahan hasil pemeriksaan dapat dilakukan selama 1 menit untuk 20 sampel.
Dengan urutan proses seperti di atas, maka pasien akan mendapatkan hasil dalam waktu 92 menit.

Proses di atas dapat ditata ulang menjadi lebih efisien, dengan menggunakan metode workload leveling, atau disebut juga Heijunka. Heijunka adalah proses untuk membuat sesuatu menjadi rata, teratur, terencana, tersebar merata, dan istilah istilah lain yang serupa dengan itu.

Pada kasus di atas, sangat jelas teridentifikasi mulai dari proses satu sampai lima, ada ketidaksamaan dalam hal waktu hingga kapasitas. Ada proses yang hanya membutuhkan waktu satu menit, tapi ada proses yang membutuhkan waktu sampai 20 menit. Begitu juga dengan kapasitas, ada proses yang hanya mempunyai kapasitas satu, tapi ada juga yang mempunyai kapasitas sampai 20. Untuk itulah diperlukan Heijunka.
Dibawah ini diuraikan usulan perbaikan atas proses di atas menggunakan konsep Heijunka:
  1. Cycle time pengambilan sampel darah dievaluasi. Cycle time dipercepat dari 3 menit menjadi 2 menit. Jumlah tenaga sampling ditambah menjadi 2 orang. Tambahan tenaga satu orang ini dapat diperoleh dengan cara realokasi tenaga laboratorium dari hasil efisiensi di proses lain. Dengan usulan perbaikan seperti itu, dalam 10 menit dapat terkumpul 10 sampel.
  2. Penjadwalan pengoperasian alat sentrifugal. Urutannya: sekali beroperasi selama 5 menit, diikuti dengan fase istirahat 5 menit. Total waktu produksi menjadi 10 sentrifugasi sampel dalam 10 menit.
  3. Diupayakan agar alat kimia darah dapat beroperasi dalam 10 menit, dengan mengurangi throughput. Sehingga dalam 10 menit dihasilkan 10 hasil pemeriksaan kimia darah. 
Dengan usulan perbaikan seperti di atas, maka proses yang terjadi dapat menjadi lebih teratur:
  1. Dalam waktu sepuluh menit, dapat dikumpulkan 10 sampel darah. 
  2. Kemudian, dalam sepuluh menit berikutnya, dihasilkan 10 sampel darah yang sudah disentrifugasi. 
  3. Kemudian, dalam sepuluh menit berikutnya, diperoleh 10 hasil pemeriksaan kimia darah dari sepuluh sampel.
Tabel perhitungannya adalah sebagai berikut:

NO
AKTIFITAS
WAKTU (MENIT)
VOLUME
TOTAL WAKTU (MENIT)
1.
Sampel darah diambil dari pasien, dengan 2 petugas
2
10
10
2.
Sampel darah dilakukan sentrifugasi menggunakan alat sentrifugal
10
10
10
3.
Sampel darah dimasukkan ke alat kimia darah
10
10
10
4.
Hasil pemeriksaan dicetak
1
10
1
5.
Pasien dipanggil dan hasil pemeriksaan diserahkan ke pasien
1
10
1

32

Dengan usulan perbaikan yang dilakukan, maka terjadi efisiensi waktu dari 92 menit menjadi 32 menit, atau efisiensi sebesar 65 %. 

Senin, 14 November 2016

Workshop Lean Hospital

Mengingat banyaknya pertanyaan tentang workshop Lean Hospital yang kami selenggarakan, berikut ini adalah penjelasan yang dapat diberikan:
  1. Workshop Lean Hospital terbuka untuk semua rumah sakit dan lembaga kesehatan lain, termasuk staf di dalamnya.
  2. Bagi rumah sakit yang ingin menyelenggarakan workshop Lean Hospital, cukup mengajukan surat permohonan resmi dari rumah sakit yang bersangkutan, dikirimkan ke alamat email taufik.santoso@gmail.com.
  3. Team Lean Healthcare Indonesia selanjutnya akan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit berkaitan dengan teknis penyelenggaraan workshop, termasuk mengatur jadwal pelaksanaan.
  4. Kegiatan workshop ini bebas biaya (free of charge). RS anda tidak dipungut biaya untuk narasumber dan fasilitator. Biaya yang perlu disiapkan hanyalah biaya penyelenggaraan; termasuk di dalamnya biaya transportasi, akomodasi, konsumsi bagi narasumber dan fasilitator, serta biaya pengembangan. 
  5. Panitia penyelenggara diijinkan memungut biaya workshop kepada peserta sekedar untuk menutup biaya penyelenggaraan.
  6. Setelah workshop, akan dibentuk Komunitas Lean Healthcare Indonesia sebagai forum diskusi, penyebaran informasi, dan media komunikasi dalam penerapan hasil workshop.
  7. Workshop Lean Hospital adalah aktifitas yang berkelanjutan. Pendampingan akan terus diberikan kepada rumah sakit yang telah mengikuti workshop demi terciptanya kondisi perbaikan yang berkelanjutan (kaizen).
Demikianlah penjelasan yang dapat diberikan. Jika masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami lewat email taufik.santoso@gmail.com.

Terima kasih

Team Lean Healthcare Indonesia

Senin, 31 Oktober 2016

Workshop Lean Hospital Di Hotel De Resort Mojokerto, 29-30 Oktober 2016


Workshop LEAN HOSPITAL di Hotel De Resort Mojokerto, 29-30 Oktober 2016. Jumlah peserta 82 orang, yang berasal dari 10 rumah sakit:
  1. RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
  2. Klinik Muhammadiyah Kemlangi Mojokerto
  3. RS Aisyiyah Nganjuk
  4. RSU Muhammadiyah Surya Melati Kediri
  5. RSU Aminah Blitar
  6. RS PKU Muhammadiyah Rogojampi Banyuwangi
  7. RS Muhammadiyah Tuban
  8. RS Muhammadiyah Ponorogo
  9. RSI Fatimah Banyuwangi
  10. RS Bedah Surabaya


Workshop Lean Hospital berikutnya, di RS Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, 12-13 November 2016.

Minggu, 23 Oktober 2016

Menghitung Cycle Time Mesin

Kasus: 

Di sebuah laboratorium, proses pengelolaan sampel darah untuk pemeriksaan kimia darah adalah sebagai berikut:

NO
AKTIFITAS
WAKTU (MENIT)
1.
Sampel darah diambil dari pasien
3
2.
Sampel darah dilakukan sentrifugasi menggunakan alat sentrifugal
5
3.
Sampel darah dimasukkan ke alat kimia darah
20
4.
Hasil pemeriksaan dicetak
1
5.
Pasien dipanggil dan hasil pemeriksaan diserahkan ke pasien
1

Pertanyaan:

Berapakah cycle time untuk proses tersebut?
Jika anda menjawab 30 menit, anda salah.

Untuk menghitung cycle time proses yang berhubungan dengan alat, kita tidak boleh langsung menjumlahkan waktu yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas dalam proses tersebut. Pada setiap alat, ada istilah yang dinamakan THROUGHPUT.

THROUGHPUT adalah rata-rata jumlah unit/barang/jasa yang diproses per satuan waktu tertentu.

Pada kasus di atas, ada dua aktifitas yang berkaitan dengan throughput, yaitu aktifitas nomor 2 dan 3, ketika sampel dimasukkan ke dalam alat sentrifugal dan alat kimia darah.

Untuk dapat menghitung cycle time di kedua aktifitas tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu throughput dari kedua alat itu.

Contoh:
  1. Alat sentrifugal dapat melakukan sentrifugasi sebanyak 10 sampel darah dalam 5 menit. Artinya, throughput alat sentrifugal adalah 10 sampel dalam 5 menit.
  2. Alat kimia darah dapat memproses sebanyak 20 sampel darah dalam 20 menit. Artinya, throughput alat kimia darah adalah 20 sampel darah dalam 20 menit.
Setelah kita mengetahui throughput alat, selanjutnya kita dapat menghitung cycle time alat itu menggunakan rumus sebagai berikut:


Contoh:
  1. Alat sentrifugal dapat melakukan sentrifugasi sebanyak 10 sampel darah dalam 5 menit. Cycle timenya adalah 300/10 = 30 detik. 
  2. Alat kimia darah dapat memproses sebanyak 20 sampel darah dalam 20 menit. Cycle timenya adalah 1200/20 = 60 detik

Sekarang kita kembali ke kasus di atas, berapakah cycle time proses pemeriksaan kimia darah diatas?

Jawab:

180 + 30 + 60 + 60 + 60 = 390 detik (6,5 menit)



Sumber:
1. https://leankit.com/learn/kanban/lean-flow-metrics/
2. http://leanmath.com/blog/2013/05/22/machine-cycle-time/

Senin, 17 Oktober 2016

Workshop Lean Hospital Di RS Muhammadiyah Lamongan,15 - 16 Oktober 2016

 
Workshop LEAN HOSPITAL di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, 15-16 Oktober 2016. Jumlah peserta 61 orang, yang berasal dari 8 rumah sakit:
  1. RS Muhammadiyah Lamongan
  2. RS Muhammadiyah Babat
  3. RS Muhammadiyah Sumber Rejo
  4. RSU Aisyiyah Bojonegoro
  5. RS Muhammadiyah Sekapuk
  6. RS Muhammadiyah Tuban
  7. RS Muhammadiyah Sepanjang
  8. RS Muhammadiyah Surabaya





Workshop Lean Hospital berikutnya, di RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto, 29-30 Oktober 2016.

Selasa, 04 Oktober 2016

Workshop Lean Hospital Di Hotel Horison Pekalongan, 1 - 2 Oktober 2016


Workshop LEAN HOSPITAL di Hotel Horison Pekalongan, 1-2 Oktober 2016. Acara dibuka oleh Bupati Pekalongan, H. Achmad Alf Arslan Djunaid, SE. Jumlah peserta 80 orang, yang berasal dari 14 rumah sakit.
  1. RS QIM Batang
  2. RS HA Djunaid Pekalongan
  3. RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
  4. RS Baitul Hikmah Kendal
  5. RS Budi Rahayu Pekalogan
  6. RS Prima Medika Pemalang
  7. RS Siti Khodijah Pekalongan
  8. RS Hasanah Muhammadiyah Mojokerto 
  9. RSI Muhammadiyah Kendal 
  10. RS PKU Muhammadiyah Pekajangan 
  11. RSIA Anugerah Pekalongan 
  12. RS ARO Pekalongan 
  13. RSUD Batang 
  14. RSUD Kajen

Minggu, 07 Agustus 2016

Menerapkan Lean Hospital Di RS Anda

Apakah anda menginginkan rumah sakit / layanan kesehatan anda :
  1. Bermutu tinggi
  2. Berbiaya rendah
  3. Cepat dalam memberikan pelayanan
  4. Memiliki tingkat keselamatan yang tinggi
  5. Memiliki staf dengan semangat kerja yang tinggi
Jika jawaban anda ya, berarti anda perlu menerapkan Lean Hospital di rumah sakit / layanan kesehatan anda.

Mari bergabung bersama dalam komunitas Lean Healthcare Indonesia.

Anda akan dibantu untuk menerapkan konsep Lean Hospital.

Mari wujudkan rumah sakit / layanan kesehatan anda menjadi rumah sakit / layanan kesehatan yang Lean.

Program bantuan ini 100% bebas biaya.

Jangan sia-siakan kesempatan ini.

Segera daftarkan rumah sakit / layanan kesehatan anda.

Untuk keterangan selengkapnya, hubungi: 
taufik.santoso@gmail.com;
taufik.santoso@ymail.com

Minggu, 28 Februari 2016

The Magnificent Seven

Sebagian orang memilih menghindar atau menyerah ketika diminta untuk berbicara, berdiskusi, atau menerapkan konsep Lean Six Sigma. Beberapa alasan yang sering diungkapkan adalah sebagai berikut:
  1. Tidak tahu harus mulai dari mana. Terlalu banyak perangkat (tools) yang dipakai untuk menerapkan Lean Six Sigma. 
  2. Tidak ingin terlihat atau merasa bodoh. Konsep matematika, statistic, dan teknologi yang menakutkan.
  3. Terlalu mahal. Biaya kursus dan konsultan pendamping yang mahal.
  4. Memakan waktu lama untuk mendapatkan hasil.
Untungnya, hanya diperlukan sebagian kecil dari tools Lean Six Sigma yang penting untuk mendapatkan hasil yang baik. Nah, sedikit tools yang berguna itu diberi julukan “The Magnificent Seven Tools". Dinamakan demikian karena tools nya berjumlah tujuh. Dan dengan hanya menggunakan 7 tools itu, kita dapat menerapkan Lean Six Sigma dengan hasil yang baik.

Ketujuh alat itu adalah sebagai berikut:

Kamis, 25 Februari 2016

Lean Six Sigma

Lean adalah sebuah metode yang berupaya untuk meningkatkan aliran dalam value stream dan menghilangkan waste. Hal Ini adalah perihal 'melakukan sesuatu dengan cepat'.

Six Sigma menggunakan kerangka kerja yang kuat (DMAIC) dan alat statistik untuk mengungkap akar penyebab untuk memahami dan mengurangi variasi. Hal ini adalah perihal 'melakukan sesuatu dengan benar (bebas cacat)'.

Minggu, 21 Februari 2016

Metodologi Six Sigma

Six Sigma adalah metodologi yang sangat efektif untuk meningkatkan mutu produk dan mengurangi variasi atau cacat produk. Kunci efektifitasnya terletak pada metodologinya. Metodologinya terdiri dari urutan lima tahap, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control; yang biasa disingkat menjadi DMAIC. Secara singkat, penjelasan mengenai urutan tahap DMAIC adalah sebagai berikut:

TAHAP I: DEFINE

Kamis, 18 Februari 2016

One Piece Flow

One piece flow (aliran satuan) adalah sistim produksi atau pekerjaan yang dilakukan dengan cara menyelesaikan satu proses produksi satu demi satu. Satu produk diselesaikan sampai tuntas, kemudian dilanjutkan membuat produk kedua sampai tuntas, begitu seterusnya.