Minggu, 28 Februari 2016

The Magnificent Seven

Sebagian orang memilih menghindar atau menyerah ketika diminta untuk berbicara, berdiskusi, atau menerapkan konsep Lean Six Sigma. Beberapa alasan yang sering diungkapkan adalah sebagai berikut:
  1. Tidak tahu harus mulai dari mana. Terlalu banyak perangkat (tools) yang dipakai untuk menerapkan Lean Six Sigma. 
  2. Tidak ingin terlihat atau merasa bodoh. Konsep matematika, statistic, dan teknologi yang menakutkan.
  3. Terlalu mahal. Biaya kursus dan konsultan pendamping yang mahal.
  4. Memakan waktu lama untuk mendapatkan hasil.
Untungnya, hanya diperlukan sebagian kecil dari tools Lean Six Sigma yang penting untuk mendapatkan hasil yang baik. Nah, sedikit tools yang berguna itu diberi julukan “The Magnificent Seven Tools". Dinamakan demikian karena tools nya berjumlah tujuh. Dan dengan hanya menggunakan 7 tools itu, kita dapat menerapkan Lean Six Sigma dengan hasil yang baik.

Ketujuh alat itu adalah sebagai berikut:

Kamis, 25 Februari 2016

Lean Six Sigma

Lean adalah sebuah metode yang berupaya untuk meningkatkan aliran dalam value stream dan menghilangkan waste. Hal Ini adalah perihal 'melakukan sesuatu dengan cepat'.

Six Sigma menggunakan kerangka kerja yang kuat (DMAIC) dan alat statistik untuk mengungkap akar penyebab untuk memahami dan mengurangi variasi. Hal ini adalah perihal 'melakukan sesuatu dengan benar (bebas cacat)'.

Minggu, 21 Februari 2016

Metodologi Six Sigma

Six Sigma adalah metodologi yang sangat efektif untuk meningkatkan mutu produk dan mengurangi variasi atau cacat produk. Kunci efektifitasnya terletak pada metodologinya. Metodologinya terdiri dari urutan lima tahap, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control; yang biasa disingkat menjadi DMAIC. Secara singkat, penjelasan mengenai urutan tahap DMAIC adalah sebagai berikut:

TAHAP I: DEFINE

Kamis, 18 Februari 2016

One Piece Flow

One piece flow (aliran satuan) adalah sistim produksi atau pekerjaan yang dilakukan dengan cara menyelesaikan satu proses produksi satu demi satu. Satu produk diselesaikan sampai tuntas, kemudian dilanjutkan membuat produk kedua sampai tuntas, begitu seterusnya.