Minggu, 21 Februari 2016

Metodologi Six Sigma

Six Sigma adalah metodologi yang sangat efektif untuk meningkatkan mutu produk dan mengurangi variasi atau cacat produk. Kunci efektifitasnya terletak pada metodologinya. Metodologinya terdiri dari urutan lima tahap, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control; yang biasa disingkat menjadi DMAIC. Secara singkat, penjelasan mengenai urutan tahap DMAIC adalah sebagai berikut:

TAHAP I: DEFINE

Tujuan dari tahap Define adalah untuk menggambarkan permasalahan yang ada, ruang lingkup proyek, dan proses yang akan diperbaiki. Langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk
memenuhi tujuan dari tahap Define:

  1. Menyusun ikhtisar proyek (project charter)
  2. Mengidentifikasi pelanggan dan stakeholder
  3. Menentukan suara pelanggan awal (initial voice of customer - VOC) dan kriteria kritis untuk kepuasan (critical to satisfaction - CTS)
  4. Membentuk tim dan meluncurkan proyek
  5. Membuat rencana proyek 

TAHAP II: MEASURE

Tujuan dari tahap Measure adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kondisi proses yang akan ditingkatkan, mengumpulkan informasi VOC secara terperinci, kondisi saat ini, dan memvalidasi sistem pengukuran. Kegiatan yang dilakukan dan alat-alat
yang digunakan pada tahap Measure adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan proses saat ini
  2. Menentukan VOC terperinci
  3. Menentukan suara dari proses (VOP) dan kinerja saat ini
  4. Validasi sistem pengukuran
  5. Menentukan COPQ (Cost of Poor Quality) 

TAHAP III: ANALYZE

Tujuan dari tahap Analyze adalah untuk menganalisis data yang dikumpulkan terkait dengan VOC dan VOP untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah proses, dan untuk menyusun kemampuan proses. Kegiatan yang dilakukan dan alat yang digunakan pada tahap analyze adalah sebagai berikut:
  1. Menyusun hubungan sebab dan akibat
  2. Menentukan dan memvalidasi akar penyebab
  3. Menyusun kemampuan proses 

TAHAP IV: IMPROVE

Tujuan dari tahap Improve adalah untuk mengidentifikasi rekomendasi perbaikan,
merancang kondisi masa yang akan datang, melaksanakan proyek percontohan, melatih, dan mendokumentasikan proses baru.
Kegiatan yang dilakukan dan alat yang digunakan pada tahap Improve adalah
sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi rekomendasi perbaikan
  2. Melakukan analisis biaya/manfaat 
  3. Desain kondisi masa yang akan datang
  4. Menetapkan target kinerja dan scorecard proyek
  5. Mendapatkan persetujuan untuk melaksanakan, kemudian laksanakan
  6. Melatih dan melaksanakan 

TAHAP V: CONTROL

Tujuan dari tahap Control adalah untuk mengukur hasil dari proyek percontohan, mengelola perubahan pada skala yang lebih luas, melaporkan data scorecard dan rencana pengendalian, mengidentifikasi peluang replikasi, dan menyusun rencana yang akan datang untuk perbaikan. Kegiatan yang dilakukan dan alat-alat yang digunakan pada tahap Control adalah sebagai berikut:
  1. Mengukur hasil dan mengelola perubahan
  2. Melaporkan data scorecard dan membuat rencana pengendalian proses
  3. Menerapkan proses P-D-C-A
  4. Mengidentifikasi peluang replikasi
  5. Mengembangkan rencana masa depan
Penjelasan lebih terperinci mengenai tahapan-tahapan diatas akan diuraikan pada tulisan berikutnya.


Sumber:
  • Lean Six sigma in service : applications and case studies / Sandra L. Furterer. Taylor & Francis Group 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar