Sabtu, 31 Januari 2015

JCI 5th. Edition : Accreditation Participation Requirements (APR) / Persyaratan Partisipasi Akreditasi (PPA)

Bab ini merupakan hal yang baru, karena tidak ada pada edisi keempat (di Indonesia lebih dikenal dengan nama Standar Akreditasi RS 2012). Bab ini terdiri dari persyaratan khusus untuk berpartisipasi dalam proses akreditasi Joint Commission International, dan untuk mempertahankan status terakreditasi. Bagi rumah sakit yang mengajukan akreditasi JCI untuk pertama kali, kesesuaian dengan banyak ketentuan APR dinilai selama survei awal. Bagi rumah sakit yang sudah terakreditasi, kesesuaian dengan APR dinilai sepanjang siklus akreditasi, melalui survey di lokasi, Rencana Peningkatan Strategis/Strategic Improvement Plan (RPS/SIP), dan update secara berkala terhadap data dan informasi rumah sakit yang spesifik.

Rumah sakit dapat memenuhi atau tidak memenuhi ketentuan APR. Ketika rumah sakit tidak memenuhi ketentuan APR tertentu, rumah sakit mungkin akan diminta untuk menyerahkan SIP; atau ketidakpatuhan dapat menyebabkan ditempatkannya rumah sakit dalam kondisi berisiko untuk ditolak akreditasinya, atau dapat menyebabkan hilangnya status terakreditasi karena penolakan untuk mengizinkan melakukan survei. Bagaimana persyaratan dievaluasi dan konsekuensi dari ketidakpatuhan tercantum pada masing-masing APR.

Harap dicatat bahwa persyaratan APR tidak di skoring sama dengan bab standar, dan evaluasinya tidak berdampak secara langsung terhadap hasil survey awal di lokasi atau reakreditasi tiga tahunan. Perlu diketahui juga bahwa tabel dibawah disediakan karena sebagian besar persyaratan ini telah ada di edisi sebelumnya dari buku panduan ini, tetapi tidak dalam bentuk seperti ini.

Riwayat Persyaratan APR


PERSYARATAN, EVALUASI, DAN KONSEKUENSI DARI KETIDAKPATUHAN

PERSYARATAN: APR.1

Rumah sakit memenuhi semua persyaratan untuk pengajuan data dan informasi yang tepat waktu kepada Joint Commission International (JCI).

Evaluasi APR.1
Evaluasi terjadi sepanjang masa akreditasi berkaitan dengan pengajuan data yang diperlukan.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.1
Jika rumah sakit tidak memenuhi persyaratan untuk ketepatan waktu penyampaian data dan informasi kepada JCI, rumah sakit akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan mungkin diharuskan menjalani survei terfokus.

PERSYARATAN: APR.2

Rumah sakit menyediakan informasi yang akurat dan lengkap kepada JCI dalam semua tahapan proses akreditasi.

Evaluasi APR.2
Evaluasi APR ini dimulai saat proses pengajuan untuk akreditasi dan terus selama rumah sakit mendapat status terakreditasi.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.2
Jika JCI cukup yakin bahwa rumah sakit telah mengirimkan informasi yang tidak akurat atau palsu ke JCI atau telah menyajikan informasi yang tidak akurat atau palsu kepada surveyor, rumah sakit akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan mungkin diharuskan menjalani survei terfokus. Kegagalan untuk mengatasi masalah ini secara tepat waktu atau pada saat survei terfokus dapat menyebabkan tidak disetujuinya status terakreditasi.

PERSYARATAN: APR.3

Rumah sakit melaporkan dalam jangka waktu 15 hari setiap perubahan profil rumah sakit atau informasi yang diberikan kepada JCI melalui E -App sebelum dan diantara survei.

Evaluasi APR.3
Evaluasi APR ini dimulai selama proses aplikasi elektronik dan terus selama rumah sakit terakreditasi. Perubahan yang dilaporkan dapat dievaluasi secara off-site atau melalui survei terfokus.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.3
Jika rumah sakit tidak memberikan pemberitahuan kepada JCI di awal atau dalam jangka waktu 15 hari setelah perubahan profil tersebut, rumah sakit akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan mungkin diharuskan menjalani survei terfokus.

PERSYARATAN: APR.4

Rumah sakit mengijinkan evaluasi di lokasi (on site) terhadap standar dan kepatuhan terhadap kebijakan, atau verifikasi atas keprihatinan, laporan, atau sanksi pemerintah terhadap kualitas dan keselamatan sesuai dengan ketentuan JCI.

Evaluasi APR.4
Evaluasi persyaratan ini berlangsung pada setiap tahap akreditasi.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.4
JCI akan menarik status terakreditasi rumah sakit yang menolak atau membatasi akses terhadap staf JCI yang berwenang untuk melakukan evaluasi di lokasi.

PERSYARATAN: APR.5

Rumah sakit mengijinkan JCI untuk meminta (dari rumah sakit atau lembaga luar) dan meninjau dokumen asli atau salinan yang sah terhadap hasil dan laporan evaluasi eksternal dari badan yang diakui publik.

Evaluasi APR.5
Ketika diminta JCI, rumah sakit menyediakan semua catatan resmi, laporan, dan rekomendasi dari badan-badan luar, seperti lembaga perizinan, pemeriksaan, peninjauan, atau badan perencanaan. JCI juga dapat meminta laporan tersebut secara langsung dari lembaga luar. Laporan dapat diminta dalam setiap tahap akreditasi, termasuk selama survei akreditasi atau sebagai bagian dari evaluasi terhadap keprihatinan atas kualitas atau insiden.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.5
Ketika rumah sakit gagal untuk memberikan laporan resmi ketika diminta saat survei di tempat, standar yang berkaitan dengan itu akan diberi nilai “tidak memenuhi”, dan rumah sakit mungkin diminta menjalani survei tindak lanjut untuk meninjau laporan dan standar yang relevan. Ketika rumah sakit gagal untuk memberikan laporan yang diminta selama fase lain dari akreditasi, survei terfokus mungkin diperlukan.

PERSYARATAN: APR.6


Rumah sakit mengijinkan staf Program Akreditasi JCI dan anggota Dewan Direksi JCI untuk mengamati survei di lokasi.

Evaluasi APR.6
Pengamatan dapat terjadi pada setiap tahap proses akreditasi yang terkait dengan jenis survei di lokasi. Untuk pengamat selain staf dan Dewan Direksi JCI, rumah sakit akan menerima permintaan khusus untuk pengamat itu.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.6
Rumah sakit akan dikenakan biaya untuk semua biaya perjalanan yang tidak ditanggung terkait dengan penolakan rumah sakit untuk mengijinkan pengamatan oleh staf Program Akreditasi atau anggota Dewan JCI.

PERSYARATAN: APR.7


Rumah sakit berpartisipasi dalam sistem pengukuran peningkatan mutu JCI International Library of Measures. Pemimpin rumah sakit memilih indikator klinis dari Library yang sesuai dengan populasi dan layanan pasien rumah sakit. Jika indikator Library tidak sesuai dengan populasi dan layanan pasien rumah sakit, pihak rumah sakit berkonsultasi dengan staf JCI tentang pengecualian dari persyaratan APR.7.

Rumah sakit menggunakan spesifikasi Library measure saat ini dan mengikuti seleksi, penggunaan, dan persyaratan penyerahan data Library measure, seperti yang ditemukan pada situs JCI Library of Measure, yang dapat diakses langsung dari portal pelanggan JCI Direct Connect. The JCI Library of Measure menjelaskan persyaratan saat ini terkait dengan hal-hal berikut:
  1. Suatu jumlah minimum yang disyaratkan terhadap sekelompok pengukuran atau pengukuran individual yang harus dipilih dan diimplementasikan.
  2. Proses untuk memperoleh pengecualian dari persyaratan APR.7 saat The Library of Measures tidak sesuai untuk populasi pasien rumah sakit dan layanan yang disediakan.
  3. Proses pengumpulan dan agregasi untuk data Library of Measure.
  4. Tanggal efektif dan proses penyampaian data yang dikeluarkan setiap 4 bulan.
  5. Penggunaan data Library of Measure dalam proses akreditasi.
  6. Kriteria untuk menentukan penggunaan berkelanjutan atau penggantian Library of Measures.
  7. Bagaimana masalah kualitas data dikelola.
Evaluasi APR.7
Pengajuan seleksi, penggunaan, dan data untuk setidaknya jumlah minimum pengukuran dari JCI Library of Measure dievaluasi dalam seluruh tahapan akreditasi, baik selama proses survei di lokasi, dan melalui evaluasi data yang dikirimkan selama proses akreditasi yang berkelanjutan.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.7
Rumah sakit akan rumah sakit akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan survei terfokus mungkin akan dilakukan jika rumah sakit tersebut ditemukan tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku pada JCI Library of Measure.

PERSYARATAN: APR.8


Rumah sakit secara akurat menerangkan status, program, dan layanan yang terakreditasi oleh JCI.

Evaluasi APR.8
Kesesuaian dengan persyaratan ini dievaluasi di seluruh tahapan akreditasi rumah sakit.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.8
Kegagalan rumah sakit untuk menarik atau memperbaiki informasi yang tidak akurat akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan survei terfokus dapat dilakukan.

PERSYARATAN: APR.9


Setiap individu anggota staf rumah sakit (klinis atau administrasi) dapat melaporkan keprihatinan tentang keselamatan pasien dan kualitas pelayanan kepada JCI tanpa tindakan balasan dari rumah sakit.

Untuk mendukung budaya keselamatan, rumah sakit harus berkomunikasi kepada staf bahwa pelaporan tersebut diperbolehkan. Selain itu, rumah sakit harus menjelaskan kepada staf bahwa tidak ada tindakan disiplin formal (misalnya, penurunan pangkat, reassignments, atau perubahan kondisi kerja atau jam) atau tindakan hukuman resmi (misalnya, pelecehan, isolasi, atau penyalahgunaan) yang akan mengancam atau dilakukan sebagai pembalasan akibat melaporkan keprihatinan ke JCI.

Evaluasi APR.9
Evaluasi persyaratan ini dilakukan pada seluruh tahapan akreditasi dan termasuk, namun tidak terbatas pada, informasi dari aktifitas di lokasi atau di luar lokasi RS, atau dari investigasi keluhan yang disampaikan kepada JCI.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.9
Laporan yang terkonfirmasi atas tindakan balasan kepada staf yang melaporkan keprihatinan terhadap kualitas dan keselamatan pasien kepada JCI akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan survei terfokus dapat dilakukan.

PERSYARATAN: APR.10


Layanan terjemahan dan interpretasi diatur oleh rumah sakit untuk survei akreditasi dan kegiatan yang terkait yang disediakan oleh penterjemahan dan interpreter profesional berlisensi yang tidak memiliki hubungan dengan rumah sakit.

Evaluasi APR.10
Rumah sakit akan menyerahkan lisensi dan resume dari penerjemah yang dipilih tidak lebih dari enam (6) minggu sebelum dimulainya setiap survei JCI di lokasi. Staf Program Akreditasi JCI akan memperoleh pernyataan konflik kepentingan yang ditandatangani oleh masing-masing penerjemah. Untuk jenis lain dari evaluasi di lokasi, seperti survei terfokus, surveyor dan / atau anggota staf Program Akreditasi JCI akan mengevaluasi kredensial dari penerjemah.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.10
Ketika penerjemah yang ditemukan tidak memenuhi syarat karena kurangnya lisensi profesional atau konflik kepentingan, survei akan dihentikan sampai pengganti yang cocok dapat ditemukan. Rumah sakit bertanggung jawab atas biaya tambahan yang terkait dengan penundaan, termasuk penjadwalan anggota tim survei bila diperlukan.

PERSYARATAN: APR.11

Rumah sakit memberitahukan masyarakat yang dilayaninya tentang cara menghubungi manajemen rumah sakit dan JCI untuk melaporkan keprihatinan tentang keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Metode pemberitahuan mungkin termasuk, namun tidak terbatas pada, distribusi informasi tentang JCI, termasuk informasi kontak pada material yang diterbitkan, seperti brosur; dan / atau penerbitan informasi ini di website rumah sakit.

Evaluasi APR.11
Surveyor akan mengevaluasi bagaimana rumah sakit memenuhi persyaratan ini selama proses evaluasi di lokasi.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.11
Suatu SIP (Strategic Improvement Plan) akan diperlukan bila rumah sakit ditemukan tidak memenuhi persyaratan ini.

PERSYARATAN: APR.12

Rumah sakit menyediakan perawatan pasien di lingkungan yang tidak menimbulkan risiko ancaman langsung terhadap keselamatan pasien, kesehatan masyarakat, atau keselamatan staf.

Evaluasi APR.12
Evaluasi terjadi terutama selama proses survei di lokasi, dan juga melalui laporan rumah sakit atau keluhan lain, dan / atau sanksi oleh pihak berwenang, dalam semua fase akreditasi.

Konsekuensi dari Ketidakpatuhan dengan APR.12
Ancaman langsung yang ditemukan di lokasi selama survei menghentikan survei sampai ancaman dapat diatasi; atau sampai rumah sakit, tim survei, dan staf Program Akreditasi JCI dapat memediasi masalah ini. Sampai masalah teratasi, rumah sakit akan menghadapi risiko untuk tidak disetujuinya status terakreditasi dan survei terfokus dilakukan.

Sumber:
  • Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals 5th. Edition.

1 komentar:

  1. mohon maaf dokter saya Alfi , berhubung email trouble jadi memakai email tim sepokja saya di PPI, mohon maaf sebelumnya

    BalasHapus