Balanced Scorecard adalah alat manajemen yang memberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan suatu pengukuran menyeluruh tentang bagaimana organisasi bergerak maju ke arah pencapaian tujuan-tujuan strategisnya.
Sejarah
Awal abad 20 – Tableau de Bord (dashboard) di Perancis.
- 1950 – General Electric performance measurement reporting.
- 1987 – Corporate Scorecard dibuat oleh Analog Devices Inc.
- 1988 – KPMG membuat untuk Apple Computer suatu sistim pengukuran kinerja.
- 1990 – Proyek yang diberi nama „Mengukur Efektifitas Organisasi Di Masa Depan” dimulai. Pemimpin proyek: David Norton (Nolan Norton Institute). Advisor:Prof. Robert Kaplan (Harvard Business School). Anggota Tim: Corporate Directors dari Advanced Micro Devices, American Standard, Apple Computer, Bell South, Hewlett Packard, Shell Kanada, Cigna, DuPont, General Electric.
- Proyek tersebut didorong oleh kesadaran pada saat itu dimana ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai.
- Hasil penelitian pada proyek tersebut: Untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang meliputi empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Inilah yang disebut dengan “Balanced Scorecard”.
- Perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam penelitian tersebut menunjukkan perlipatgandaan kinerja keuangan perusahaan.
- Keberhasilan ini disadari sebagai akibat dari penggunaan ukuran kinerja Balanced Scorecard yang komprehensif.
- Hasil penelitian tersebut dituangkan dalam buku: Robert S. Kaplan, David P. Norton, Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance, Harvard Business Review, 1992.
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard berarti “Kartu Nilai Berimbang”.
Terdiri dari empat “kartu” yang berisi nilai.
“Berimbang” karena ada keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, ukuran keuangan dan non keuangan, obyektif dan subyektif, internal dan eksternal.
Balanced Scorecard Klasik
- Balanced scorecard awalnya sebagai alat ukur kinerja para eksekutif.
- Keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu penggunaan pada tahapan perencanaan strategik, tidak lagi sebagai alat pengukur kinerja namun berkembang menjadi strategic management system.
Implementasi
Strategi Sebelum Era Balanced Scorecard
Sebelum era Balanced Scorecard, banyak terjadi kesenjangan antara strategi yang dibuat suatu organisasi dengan pelaksanaannya dilapangan.
Akibat kesenjangan itu, terjadi hal-hal berikut ini:Sebelum era Balanced Scorecard, banyak terjadi kesenjangan antara strategi yang dibuat suatu organisasi dengan pelaksanaannya dilapangan.
- Organisasi tidak dapat menjabarkan dengan jelas strategi yang telah dibuat menjadi aktifitas yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
- Terjadi ketidaksinkronan antara strategi yang dibuat dengan aktifitas yang dilakukan.
- Hubungan antara strategi dengan aktifitas yang dilakukan tidak jelas.
- Terjadi Kesenjangan Antara Strategi dengan Aksi
- Strategi yang sudah dibuat menjadi sulit diukur tingkat keberhasilannya.
- Efektifitas strategi dalam mencapai tujuan pun sulit dinilai.
- Akhirnya, organisasi mengalami “Ketersesatan Strategis”.
- "asal bapak senang",
- "menjilat" atasan agar mendapat penilaian baik,
- "siapa dekat dia dapat",
- penilaian kinerja berdasarkan kriteria "like and dislike", dan sebagainya.
- If you can’t measure it, you can’t manage it. (Peter Drucker)
- If you can’t manage it, you can’t achieve it.
- Perumusan Visi dan Misi
- Peta Strategi (Strategy Map)
- Sasaran Strategi (Stategic Objectives)
- Ukuran (Measurement)
- Penetapan Target
- Penetapan Rencana Kinerja (Initiative)
- Pengukuran kinerja
Membuat Strategy Map
Kita tidak perlu bersusah payah membuat strategy map dari nol, karena Kaplan dan Norton telah membuatkan template standar untuk strategy map, seperti ungkapan mereka dalam artikel "Having Trouble with Your Strategy? Then Map It" berikut ini:
- “We have developed a standard template that executives can use to develop their own strategy maps”.
- “The template provides a common framework and language that can be used to describe any strategy...”
Selain template standar, Kaplan dan Norton juga telah membuatkan untuk kita template spesifik untuk organisasi yang memiliki strategi khusus.
Template Strategy Map Low Total Cost
Template ini dapat digunakan oleh organisasi yang menghendaki produk dan atau jasanya berbiaya rendah.
Template Strategy Map Product
Leadership
Template ini dapat digunakan oleh organisasi yang menghendaki produk dan atau jasanya memimpin pasar.
Template Strategy Map Complete Customer Solutions
Template ini dapat digunakan oleh organisasi yang menghendaki customernya setia terhadap produk dan atau jasa yang diproduksinya.
Template Strategy Map Lock-In
Template ini dapat digunakan oleh organisasi yang menghendaki customernya "terkunci" dengan produk dan atau jasa yang diproduksinya, dan tidak dapat beralih ke produk dan atau jasa pesaingnya.
Template ini dapat digunakan oleh organisasi yang menghendaki customernya "terkunci" dengan produk dan atau jasa yang diproduksinya, dan tidak dapat beralih ke produk dan atau jasa pesaingnya.
Objective, Measure, Target, Initiative
Setelah strategy map dibuat, selanjutnya kita perlu membuat scorecard nya, yang isinya terdiri dari objective, measure, target, dan initiative. Contoh scorecard untuk strategy map di atas dapat dilihat disini.
Pengukuran Kinerja
Setelah scorecard dibuat, selanjutnya kita perlu melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target yang sudah kita buat dengan realisasinya. Contoh pengukuran kinerja untuk salah satu KPI di atas dapat dilihat disini.
Cascading
Cascading
balanced scorecard berarti menerjemahkan balanced scorecard korporat ke
struktur di bawahnya, mulai dari divisi, departemen, unit, sampai ke setiap
individu yang bekerja di perusahaan tersebut.
Contoh Strategy Map Unit
Contoh Strategy Map Individu
Personal Job Description
Karena
pada balanced scorecard dapat dilakukan cascading sampai pada level individu,
maka ia dapat dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan job description. Contoh job description berdasarkan Balanced Scorecard dapat dilihat disini.
Dashboard
Jika
kita menggunakan program aplikasi Balanced Scorecard, kita dapat menampilkan
seluruh indikator kinerja kita dalam bentuk tampilan antarmuka yang mudah
dilihat, seperti dashboard pada kendaraan.
Contoh Dashboard
Berbagai warna yang berbeda pada dashboard di atas menunjukan status kinerja masing-masing strategic objective. Warna biru menunjukkan target terlampaui. Warna hijau menunjukkan target tercapai. Warna kuning menunjukkan target tidak tercapai, dengan selisih kurang dari 10%. Warna merah menunjukkan target tidak tercapai dengan selisih lebih dari 10%. Jika kita "klik" masing-masing lingkaran warna itu, langsung muncul indikator kinerja (KPI) apa saja yang ada di dalamnya, dan juga dapat diketahui indikator kinerja yang mana yang tidak tercapai targetnya.
Kalaupun kita tidak memiliki program aplikasi Balanced Scorecard seperti di atas, kita masih dapat membuatnya sendiri secara manual, atau dapat juga mencari program aplikasi Balanced Scorecard gratis yang tersedia di internet.
Dengan cara seperti itu, maka menjadi lengkaplah strategi yang sudah kita buat. Karena strategi yang kita buat sudah dapat menampilkan semua aspek strategi secara komprehensif mulai dari visi, misi, nilai, peta strategi, objective, measure, target, initiative, berikut pengukuran kinerjanya yang dapat dipantau hari demi hari, mulai dari level tertinggi berupa target besar perusahaan, sampai level terendah berupa target individu. Semua itu dapat dilakukan menggunakan alat bantu yang disebut Balanced Scorecard.
Sumber:
Kalaupun kita tidak memiliki program aplikasi Balanced Scorecard seperti di atas, kita masih dapat membuatnya sendiri secara manual, atau dapat juga mencari program aplikasi Balanced Scorecard gratis yang tersedia di internet.
Dengan cara seperti itu, maka menjadi lengkaplah strategi yang sudah kita buat. Karena strategi yang kita buat sudah dapat menampilkan semua aspek strategi secara komprehensif mulai dari visi, misi, nilai, peta strategi, objective, measure, target, initiative, berikut pengukuran kinerjanya yang dapat dipantau hari demi hari, mulai dari level tertinggi berupa target besar perusahaan, sampai level terendah berupa target individu. Semua itu dapat dilakukan menggunakan alat bantu yang disebut Balanced Scorecard.
Sumber:
- Kaplan & Norton, Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance, Harvard Business Review, 1992.
- Kaplan & Norton, Having Trouble With Your Strategy? Then Map It, Harvard Business Review, 2000
- Kaplan & Norton, Strategy Maps, Converting Intangible Assets to Tangible Outcomes, Harvard Business School, 2004.
Menarik sekali, BSC+KPI management tools yang powerful...
BalasHapusada referensi untuk mendapat apikasi bsc dan buku kaplan norton yang strategy maps pak?
BalasHapussilahkan anda perkenalkan diri terlebih dahulu.
Hapussebelumnya saya mohon maaf pak lupa memperkenalkan diri. perkenalkan saya Rizki mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi mengenai IT balanced scorecard. karena saya melihat postingan bapak lebih baik dari beberapa situs yang pernah saya kunjungi. disini saya memiliki kendala dalam step by step penyusunan balanced score card yang saya kurang pahami, untuk mencari referensi nya juga susah tidak ada penjelasan yang detail pada website, jurnal dll. mungkin bapak bisa membantu saya untuk menjelaskan step by stepnya penyusunan bsc. mohon bantuan nya pak. terima kasih.
HapusSilahkan anda cantumkan alamat email anda, terima kasih.
Hapusboleh saya minta tulisan,,Tools dll2. yg implementatif dan praktis untuk penerapan di rs saya. ini email saya dok. dr.rahmat81@yahoo.com semoga ilmunya bermanfaat
BalasHapusThanks Pak, penjelasan Balance Scorecardnya cukup lengkap dan mendetail.
BalasHapus