Sabtu, 05 April 2014

Prinsip Pareto / Pareto’s Principle

Pada tahun 1906, Vilfredo Federico Damaso Pareto seorang ahli ekonomi Italia menciptakan rumus matematika untuk menggambarkan ketimpangan distribusi kekayaan di negaranya. Ia mengamati bahwa dua puluh persen orang di negaranya menguasai delapan puluh persen kekayaan negara. Inilah yang akhirnya dikenal sebagai aturan 80/20 Pareto, hukum Pareto, atau prinsip Pareto. Setelah Pareto menciptakan formula ini, banyak ahli lain menemukan hal yang serupa di bidang keahlian masing-masing. Sehingga akhirnya mereka berkesimpulan bahwa prinsip Pareto ini berlaku universal. 

Kesimpulan ini menjadikan prinsip Pareto begitu penting untuk kita pahami. Hal terpenting yang kita dapatkan dari prinsip ini adalah fokus pada 20% yang memberikan dampak 80%. Prinsip ini sangat berguna untuk membuat prioritas program perbaikan. Dengan prinsip ini kita dapat mengumpulkan dan menganalisa berbagai data di rumah sakit untuk perbaikan. Contoh hasil analisanya adalah sebagai berikut: 20% jenis pengeluaran menghabiskan 80% anggaran rumah sakit, 20% jenis obat menghasilkan 80% pendapatan farmasi, 20% jenis obat menghabiskan 80% anggaran farmasi. 20% karyawan berkontribusi bagi 80% kinerja rumah sakit. 20% karyawan menjadi penyebab 80% masalah rumah sakit. Hal ini juga berlaku sebaliknya. 80% karyawan hanya berkontribusi terhadap 20% kinerja rumah sakit, 80% jenis obat hanya berkontribusi terhadap 20% pendapatan farmasi, 80% pemborosan berasal dari 20% jenis pengeluaran, dan lain-lain. Dengan data itu, tentu kita dapat fokus melakukan perbaikan pada 20% yang memberikan pengaruh 80%. Sehingga seluruh yang kita kerjakan menjadi sangat efektif karena fokus pada prioritas yang sangat jelas.

Contoh Penerapan:
RS Sehat Sejahtera sedang berupaya melakukan efisiensi biaya.  Untuk melakukan itu, mereka melakukan analisa data biaya. Contoh biaya pada bulan Januari 2014 adalah sebagai berikut:












Untuk menggambarkan komposisi 80/20, dibuat grafik sebagai berikut:























Dari grafik ini, dapat kita ketahui bahwa 80% biaya pada bulan Januari 2014 berasal dari tiga sumber, yaitu biaya layanan, karyawan, dan utilitas.  Sehingga, RS Sehat Sejahtera fokus melakukan efisiensi biaya pada ketiga sumber tersebut.

Sumber:

1. Wikipedia: Vilfredo Pareto
2. http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/Pareto081202.htm

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr.wb. saya handri dari RS Muhammadiyah Lamongan bisa dishare panduan atau pedoman terkait Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager. bisa di share ke handrisukma@gmail.com. terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam Handri, akreditasi tidak meminta pedoman case manager. Tolong sampaikan bab apa yang anda maksud berikut nomor standarnya, agar saya dapat membantu anda menjelaskannya, terima kasih.

      Hapus