Sebuah rumah sakit swasta memiliki masalah dalam
pengelolaan farmasinya. Dengan alasan ada perbedaan dalam tatacara pengelolaan
pajak, dibuat kebijakan pemisahan obat rawat jalan dipisahkan dari obat rawat
inap. Akibat dari kebijakan itu, terjadi pemisahan total sejak dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, dan seterusnya. Rawat jalan memiliki gudang tersendiri,
begitu juga rawat inap. Masing-masing dikelola
dengan cara terpisah. Akibatnya, terjadi
berbagai macam masalah.
MASALAH :
- Inventory sangat besar
- Duplikasi obat rawat jalan dan rawat inap
- Duplikasi gudang farmasi
- Duplikasi petugas gudang
- Duplikasi proses pengelolaan barang farmasi
PENYELESAIAN :
Dilakukan penggabungan gudang farmasi antara rawat
jalan dengan rawat inap. Problem
pencatatan pajak dapat dengan mudah disiasati menggunakan IT system yang sudah
dipakai, sehingga dapat teridentifikasi antara obat rawat jalan dengan obat
rawat inap.
EFISIENSI YANG TERJADI :
No.
|
Jenis
|
Sebelum
|
Setelah
|
Efisiensi
|
1.
|
Inventory
|
Rp. 4,543,575,456
|
Rp. 2,117,091,652
|
Rp. 2,426,483,804 (53%)
|
2.
|
Ruang Gudang + fasilitas penunjang
|
2
|
1
|
50%
|
3.
|
Proses
|
2
|
1
|
50%
|
4.
|
SDM
|
18
|
12
|
34%
|
Rumah sakit ini merupakah bagian dari grup rumah sakit
dengan total 5 buah rumah sakit dalam satu grup. Di ke-5 rumah sakit itu, diberlakukan sistim
yang sama, pemisahan gudang farmasi rawat inap dengan rawat jalan.
Dengan adanya penggabungan gudang farmasi, maka dapat
dibayangkan, berapa besar efisiensi dapat dilakukan di dalam grup rumah sakit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar